Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Ada sebuah toko emas yang berada di lokasi perbelanjaan wilayah pinggiran kota, setiap harinya selalu ada saja konsumen yang datang entah untuk membeli emas, atau menjual kembali emas mereka ke toko.
Maka dari itu, jika dilihat lalu lalang transaksi di toko emas ini termasuk cukup padat dibanding toko-toko lainnya yang berada di sekitar, cuman ada beberapa waktu saat-saat toko ini sepi dari konsumennya.
Suatu hari ada kalanya dari awal buka toko emas ini tidak ada satupun konsumen yang datang, hingga ditengah hari yang terik, datanglah seorang konsumen, cuman kala itu penampilan dari konsumen terlihat lusuh, dengan pakaian sederhananya.
Sebenarnya kalo karyawan biasanya akan tetap menyambut hangat si konsumen apapun penampilannya, tapi kebetulan saja hari ini toko emas dijaga oleh satu karyawan baru, jadi masih ada perasaan was-was dan hati-hati dalam benak karyawan ini.
Bukan suatu prasangka yang salah dalam industri yang rawan ini, tetapi seharusnya ada kode etik dimana harus memperhatikan perilaku dan sikap konsumen terlebih dahulu sebelum penampilannya, sayangnya si karyawan baru ini tidak memperhatikan itu, dia memilih meminta si konsumen pergi dengan alibi toko akan tutup sementara, sebab karyawan mau istirahat.
Pergilah si konsumen yang diusir secara halus itu, eh tahunya bersamaan saat si konsumen ini keluar, munculah satu konsumen lainnya, kali ini berpakaian sangat rapi, sudah seperti ibu-ibu sosialita yang sering fyp tiktok.
“Halo selamat datang di toko kami!” ujar si karyawan toko menyambut kedatangan konsumen yang satu ini, dengan sikap dan perilaku yang berbeda seratus delapan puluh derajat.
Pembicaraan mereka berlanjut si konsumen ini cukup lama mengajak bicara karyawan toko, hingga akhirnya dia menunjuk-nunjuk beberapa gelang emas yang berada di balik kaca meja.
“Baiklah tunggu sebentar!” dengan nada ramah si karyawan baru toko emas ini mengiyakan setiap permintaan yang dilontarkan oleh konsumen.
Gelang emas yang tersembunyi itu dibiarkan berada di atas meja, sehingga konsumen dengan bebasnya menjamah benda tersebut, “Baiklah gelang emas ini ya saya ambil!” ujar si konsumen berkata demikian kepada karyawan baru toko emas, dengan ekspresi datar, dan senyum ringannya.
Si karyawan baru toko emas juga hanya mengiyakan saja, lalu tanpa basa-basi lebih lama, pergilah si konsumen itu membawa gelang emasnya.
Selang beberapa menit kemudian si karyawan toko ini seperti merasa ada yang aneh, “Eh kok? Apa yang terjadi?” ujar si karyawan baru ini seakan-akan dirinya bangun dari tidur di sore hari, tapi mengira kalau saat itu sudah pagi hari.
Akhirnya si karyawan baru toko emas ini pun sadar kalau dia dihipnotis oleh konsumen ibu-ibu tadi, dan sejumlah gelang emas raib begitu saja.
Disaat bersamaan ketika karyawan baru toko emas ini sedang menangis kejer karena bingung bagaimana ganti ruginya, kehebohan juga terdengar dari toko lain yang letaknya beberapa gerai dari toko emas ini.
Ternyata kehebohan ini dibuat dari konsumen yang pakaiannya seperti orang lusuh yang tadi diusir dari toko emas ini, konsumen ini membeli lusinan pakaian yang menandakan sebenarnya konsumen lusuh itu tidak seperti kelihatannya, tambah shock lah karyawan baru toko emas ini, dia seperti melewati kesempatan begitu saja.