Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Pelukis Sejati
0
Suka
22
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Pada suatu masa, hiduplah seorang pelukis jalanan yang masih belum dikenal luas oleh orang banyak. Keterbatasan kesempatan membuatnya merenung bagaimana caranya agar bakat melukisnya dapat dikenal oleh semua orang.

Akhirnya, ia pun...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Wake Me Up
Ratna Aleefa
Flash
Bronze
Pelukis Sejati
Imajiniaindoinesia
Novel
Rayla
Rivaldi Zakie Indrayana
Novel
Bronze
Tarian Pelangi
Enang Rokajat Asura
Novel
Mocca untuk Senja
Lea Effreta Immanuel
Novel
Gold
KKPK The Happy Doll
Mizan Publishing
Novel
Sowon
Bella Puteri Nurhidayati
Cerpen
Bronze
ANAK
Iman Siputra
Novel
Moon On The Water
rayba lonehuman
Novel
Lelaki 'Grup' Parent
Zihfa Anzani Saras Isnenda
Novel
Kita (Tidak) Baik-Baik Saja
Fey Mega
Flash
JADI ORANG JANGAN TOXIC!
Maria Cecilia W T
Cerpen
MELAWAN SUNYI
Lina Budiarti
Novel
Bronze
Hari Raia
Dinda Anggita Putri
Novel
Bronze
Secret Of Love
Sonya Mega Flourensia
Rekomendasi
Flash
Bronze
Pelukis Sejati
Imajiniaindoinesia
Flash
Bronze
Percakapan Guru dan Manusia
Imajiniaindoinesia
Flash
Bronze
Masa Depan Adalah misteri
Imajiniaindoinesia
Flash
Penampilan Suka Menipu
Imajiniaindoinesia
Flash
Bronze
Kekuatan Bukan Hanya Tentang Kekerasan
Imajiniaindoinesia
Flash
Bronze
Cara Mencintai Dirinya
Imajiniaindoinesia
Flash
Bronze
Perjuangan Rusa Bertahan Hidup
Imajiniaindoinesia
Flash
Rintangan Penyanyi Berbakat
Imajiniaindoinesia
Flash
Tekad Pemain Sepak Bola
Imajiniaindoinesia
Flash
Pesan Ibu
Imajiniaindoinesia
Flash
Bronze
Alam Memiliki Perasaan
Imajiniaindoinesia
Flash
Insecure Menghancurkan Diri Mu
Imajiniaindoinesia
Flash
Jangan Takut Bertanya
Imajiniaindoinesia
Flash
Guru Pengertian
Imajiniaindoinesia
Flash
Bronze
Harmoni Alam yang Tak Kasat Mata
Imajiniaindoinesia