Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Alkisah ada persahabatan yang terjalin sejak sekolah menengah atas oleh dua pemuda, mereka bukan hanya dua pemuda yang saling bersahabat saja, tetapi keduanya adalah pemuda yang memiliki hobi dan keterampilan sama. Hanya saja, keduanya memiliki kepribadian yang berbeda. Satu pemuda penuh percaya diri, sementara satunya lagi lebih memiliki masalah mental, merasa minder karena melihat keterampilan sahabatnya yang menurutnya lebih hebat, padahal keduanya sebenarnya sama-sama berkemampuan.
Pemuda yang percaya diri ini tumbuh dengan meraih berbagai prestasi saat masih di sekolah, sedangkan si pemuda satunya lebih pasif, karena dia lebih tenggelam dalam bayangan sahabatnya itu. Meski demikian, persahabatan mereka tetap erat.
Singkat cerita, mereka akhirnya lulus sekolah dan memilih untuk bekerja sebelum melanjutkan ke perguruan tinggi. Keduanya mendaftar lowongan kerja yang sama dan beberapa waktu kemudian diundang untuk wawancara.
Si pemuda yang penuh percaya diri dengan percaya diri menjawab setiap pertanyaan dari HRD dengan baik. Tidak ada ketegangan, ucapannya lancar, dan dia terlihat memang seperti orang yang berkompeten.
Sementara itu, pemuda satunya masih memiliki masalah mental dan terlalu khawatir hingga sulit tidur di malam hari. Saat wawancara, dia gugup dan terbata-bata, yang membuatnya terlihat kurang kompeten.
Akhirnya, saat pengumuman kelulusan penerimaan pekerja baru, pemuda yang penuh percaya diri diterima, namun pemuda satunya gagal, padahal sebenarnya mereka memiliki keterampilan yang sama-sama bagus.
Andai saja pemuda yang gagal itu lebih menghargai dirinya dan memiliki percaya diri akan kemampuannya, dia pasti akan bernasib sama dan lolos diterima kerja. Rasa rendah dirinya lah yang membatasi potensi dan kualitas sebenarnya.
Pesan moral dari cerita ini adalah pentingnya memiliki rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri. Rendah diri dan perbandingan dengan orang lain hanya akan menghambat kemampuan dan kesempatan kita. Kita harus belajar untuk menghargai diri sendiri, percaya pada kemampuan kita, dan tidak meremehkan potensi yang dimiliki. Dengan memiliki keyakinan diri, kita akan lebih berani menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan dalam kehidupan
Pesan moral kisah pendek ini...
Pentingnya memiliki rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri. Dalam kehidupan, kita sering kali dibandingkan dengan orang lain dan merasa minder karena merasa kurang hebat atau tidak sebaik orang lain. Namun, penting untuk mengenali dan menghargai kemampuan dan keterampilan yang kita miliki.
Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan menyebabkan perasaan tidak cukup dan merendahkan diri. Kita harus belajar untuk menghargai diri sendiri, mengakui potensi dan nilai yang dimiliki, dan memiliki keyakinan bahwa kita bisa berhasil.
Penting untuk ingat bahwa setiap individu unik dengan bakat dan keterampilan yang berbeda. Meskipun mungkin ada orang lain yang terlihat lebih hebat atau berhasil, bukan berarti kita tidak berharga. Kita memiliki peran dan kontribusi yang berarti dalam kehidupan ini.
Dalam mencapai tujuan dan menghadapi tantangan, rasa percaya diri memainkan peran krusial. Dengan percaya diri, kita akan lebih berani mengambil kesempatan, berbicara dengan jelas, dan menunjukkan kemampuan kita. Semakin kita menghargai diri sendiri, semakin kita bisa meraih potensi sejati kita.
Jadi, jangan biarkan rasa minder atau merendahkan diri menghambat kemampuan kita. Jadilah pemuda yang percaya diri dan bangga dengan kemampuan yang dimiliki. Ketika kita menghargai diri sendiri, kita akan melihat potensi dan kesempatan yang lebih besar dalam hidup ini.