Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Dua Malam Berdua
0
Suka
2,291
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“We were prettier when we naked.”

“Bisakah kau turunkan testimonimu di dinding ucapan pesta birthday-ku ini?” tanyaku padanya, “Kata-katanya kurang sopan. Aku jadi tak enak kalau dibaca teman-temanku atau para undangan ya...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Tahanan Patung Pemuda
Kim Sabu
Novel
Bronze
Jejak Perempuan yang Pergi pada Suatu Masa
Alfian N. Budiarto
Novel
We're (Not) Really Break Up
Keita Puspa
Flash
Bronze
Dua Malam Berdua
Silvarani
Novel
MENUNTUN CINTA
Aries Supriady
Novel
Gold
KKPK Garage Sale
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Makan Di sini Apa Dibungkus?
Reyan Bewinda
Novel
ANOMALI AIR
Mochammad Eko Priambudi
Novel
Bronze
Mbok Kirah
Atsuka D
Novel
GALAKSHIT!
memoraters
Novel
Bronze
Sepasang Satria Piningit
Anggrek Handayani
Novel
Bronze
MENUNGGU: Akhir Kisah Kita
Nurita
Flash
Bronze
Kiat Sukses Wawancara Kerja
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Terima kasih, sampai jumpa
Grace Anindya
Novel
Lady Rose
Fadhilot
Rekomendasi
Flash
Bronze
Dua Malam Berdua
Silvarani
Flash
Bronze
100 Kode Area Panggilan Telepon
Silvarani
Flash
Bronze
Rupanya Ini Cinta Kok Begini?
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Putih's Love Story
Silvarani
Flash
Bronze
Cerita-Cerita Bis Ibukota
Silvarani
Cerpen
Bronze
Penerbang yang Tak Pernah Jetlag
Silvarani
Flash
Bronze
Semoga Kabarmu Baik
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Kayu
Silvarani
Cerpen
Bronze
Jasmine and Blueberry Tea
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Bumi
Silvarani
Flash
Bronze
Surat Bahasa Inggris Dari Ratu
Silvarani
Flash
Bronze
Diriku Milikku
Silvarani
Flash
Bronze
Surya Menyapa Bulan Hanya Lewat Gerhana
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Kemarin Sore (Membicarakan Adam 6)
Silvarani
Flash
Bronze
Yang Pergi Tak Selalu Pindah Hati, Yang Berdiam Diri Tak Selalu Menanti
Silvarani