Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Penghuni Imaji (Membicarakan Adam 21)
0
Suka
2,603
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Ruh kisah ribuan warna itu rupanya masih menguar pada suatu area imaji.

Kisah yang sering merengek dan menagih untuk dikunjungi.

Kisah yang padahal tak beralasan untuk ditempati.

Kisah yang bahkan para tokohnya telah bereinkarnasi.

Su...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Bronze
Penghuni Imaji (Membicarakan Adam 21)
Silvarani
Cerpen
CODET
Teguh Santoso
Novel
Senja
Ega Okti Mayang Sari
Novel
Bronze
1 Rumah 2 Cinta
Herman Sim
Novel
Our Galaxy
Pyoo
Novel
Bronze
Detik Terakhir
Herman Sim
Novel
Gold
Alang
Republika Penerbit
Novel
Gold
KKPK Magic and Friendship
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Hadiah dari TUHAN
Rizky Ade Putra
Novel
Bronze
WEDDING SCHOOL
Okino ojoeng
Flash
Bronze
Tetangga Depan Rumah
qiararose
Novel
Bukan Rumah untuk Pulang
Naa Ruby
Novel
DANUM
Abroorza Ahmad Yusra
Flash
Aku dan Ibuku
WN Nirwan
Cerpen
Bronze
Dering Telepon
Dedy Tri Riyadi
Rekomendasi
Flash
Bronze
Penghuni Imaji (Membicarakan Adam 21)
Silvarani
Flash
Bronze
Tiga Lampu Rambu Lalu Lintas
Silvarani
Flash
Bronze
Kakak Perempuan dan Adik LAKI-LAKI (Membicaralan Adam 20)
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Pembenci Buku (Membicarakan Adam 5)
Silvarani
Flash
Bronze
Cangkir Ketiga (Membicarakan Adam 17)
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Kemarin Sore (Membicarakan Adam 6)
Silvarani
Novel
Bronze
Perjalanan Sembilan Delapan
Silvarani
Flash
Bronze
Kapan Nikah : Flash Fiction Spesial Lebaran
Silvarani
Flash
Bronze
Noni Menanti Tahun Berganti
Silvarani
Flash
Bronze
Jembatan Terakhir
Silvarani
Cerpen
Bronze
Tiga Perempuan Satu Atap
Silvarani
Cerpen
Bronze
Sinden Desa
Silvarani
Flash
Bronze
Cerita-Cerita Bis Ibukota
Silvarani
Flash
Bronze
Dua Malam Berdua
Silvarani
Cerpen
Bronze
Maaf Malam Minggu ini Aku di Lubang Buaya, Sayang
Silvarani