Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
1
Suka
2,456
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Rintikan hujan dari langit hitam.

Deru mesin mobil.

Alunan musik jazz favoritmu di radio.

Beserta detak lampu sein yang hanya sesekali.

Suara-suara itu berpadu dalam pendengaranku di tengah gelapnya lelap.

Kulitku terus disapa hembusan...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Rumah yang Tak Hangat
Nada Khalisha I.
Novel
Frobly-Mobly
ulfina
Novel
Dear Keyla
Prisda Tri Syamiati
Novel
Dan karena aku wanita
Agustina Ardhani Saroso
Novel
YAPPA MARADDA
Sika Indry
Novel
Bronze
Rahasia Rasri
Ariyanto
Flash
Video Call
Jessy Anggrainy Rian
Novel
Rizky & Nada
Andini Lestari
Novel
Gold
NY Over Heels
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Keluarga Sederhana
Dwiky Meidian
Novel
DANUM
Abroorza Ahmad Yusra
Cerpen
Bronze
Wali Nikah
Karlia Za
Novel
My Amazing Brother
Yaz
Novel
Layak
Fauziyah Nur Aulia
Rekomendasi
Flash
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
Silvarani
Flash
Bronze
Forbidden Rice
Silvarani
Novel
Bronze
Perjalanan Sembilan Delapan
Silvarani
Flash
Bronze
Ada yang Menunggu di Garis Finish (Membicarakan Adam 10)
Silvarani
Flash
Bronze
Slamet Tujuh Belasan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Hitam Love Story
Silvarani
Flash
Bronze
Don't Lose Yourself When You're Falling in Love
Silvarani
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Novel
Bronze
Labuan Bajo's Memories
Silvarani
Flash
Bronze
Perang Satu Rahim
Silvarani
Flash
Bronze
Dementia Trip
Silvarani
Cerpen
Bronze
Gagal Panen
Silvarani
Cerpen
Bronze
Antara Utara dan Selatan
Silvarani
Flash
Bronze
Aku Memang Monyet
Silvarani
Flash
Bronze
Yang Pergi Tak Selalu Pindah Hati, Yang Berdiam Diri Tak Selalu Menanti
Silvarani