Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
1
Suka
7,836
Dibaca

Rintikan hujan dari langit hitam.

Deru mesin mobil.

Alunan musik jazz favoritmu di radio.

Beserta detak lampu sein yang hanya sesekali.

Suara-suara itu berpadu dalam pendengaranku di tengah gelapnya lelap.

Kulitku terus disapa hembusan...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Di Tepi Sungai Pangkajene
F Daus AR
Flash
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
Silvarani
Flash
Temanimu Melepas Nada Masa Lalu
catzlinktristan
Novel
VACUUM
Gardenia
Skrip Film
Budak Konten
Resti Dahlan
Skrip Film
Berkawan Sebentar
Faris Amar
Flash
Bronze
Dengarkan Kata Si Bisu
Erena Agapi
Novel
Ketika Kau Tak Bersama Siapapun
Ayeshalole
Novel
Fragmen
Hana
Novel
Gold
Senandung Talijiwo
Bentang Pustaka
Cerpen
Bronze
PESAN TERAKHIR
Moon Satellite
Novel
Surat - surat tak Berbalas
fitriyanti
Novel
Pengantin Dari Rahim Pelacur 1998
Rositi
Flash
Bocah Besar
Zusfani
Flash
Andromeda"s Cry
Vitri Dwi Mantik
Rekomendasi
Flash
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
Silvarani
Flash
Bronze
Dua Malam Berdua
Silvarani
Flash
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
Silvarani
Flash
Bronze
Tiga Lampu Rambu Lalu Lintas
Silvarani
Cerpen
Bronze
Jasmine and Blueberry Tea
Silvarani
Flash
Bronze
Caffeine Anecdote (Membicarakan Adam 9)
Silvarani
Flash
Bronze
Ada yang Menunggu di Garis Finish (Membicarakan Adam 10)
Silvarani
Flash
Bronze
Gaza Feminine Energy
Silvarani
Flash
Bronze
Pengantin Baru
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Kemarin Sore (Membicarakan Adam 6)
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Air
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Cokelat
Silvarani
Flash
Bronze
Menjangkau Pulau Seribu Bersamamu
Silvarani
Flash
Bronze
Unfol My Idol
Silvarani
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani