Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Cangkir Ketiga (Membicarakan Adam 17)
0
Suka
2,086
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

 “Gue mau nikah sama duda kaya anak empat, tapi dia belum jadi duda sekarang.”

“Maksud lo gimana? Jadi, tuh laki masih beristri sekarang?”

“Hahaha! Istrinya lemah ini. Keciiiiil.”

“Anak-anaknya?”

“Ya udahlah gampang...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Bronze
Cangkir Ketiga (Membicarakan Adam 17)
Silvarani
Flash
Yang Dibunuh Dunia
Atsuka D
Novel
Bronze
JAMAIS VU
Hanif IM
Novel
Bronze
INDURASMI
Eka Rahmawati
Cerpen
Bronze
Janji Sang Pemanah Pemula
Nabilla Shafira
Novel
Bronze
Cinta Yang Tak Terbalaskan
Fatmawati
Novel
Bronze
Jarak
Ardi Rai Gunawan
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Novel
Popisdead
D. Hardi
Flash
Pulih. . .
AlifatulM
Novel
Bronze
Adolescent Crash
DMRamdhan
Novel
Bronze
Jalan Masih Panjang
Nona Adilau
Novel
Bronze
I am Watching You
Wuri
Flash
Dinding Biru
Seto Yuma
Cerpen
Rela
Siti Aulianisa
Rekomendasi
Flash
Bronze
Cangkir Ketiga (Membicarakan Adam 17)
Silvarani
Flash
Bronze
Putra Pariwisata dan Putri Seribu Kata
Silvarani
Cerpen
Bronze
September di Kota Kembang
Silvarani
Flash
Bronze
Menjangkau Pulau Seribu Bersamamu
Silvarani
Flash
Bronze
Ada yang Menunggu di Garis Finish (Membicarakan Adam 10)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Maaf Malam Minggu ini Aku di Lubang Buaya, Sayang
Silvarani
Flash
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
Silvarani
Flash
Bronze
Dua Malam Berdua
Silvarani
Flash
Bronze
Sebilah Lidah
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki di Seberang Istiqlal (Membicarakan Adam 14)
Silvarani
Flash
Bronze
Insomnia Distraction (Membicarakan Adam 3)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Cerita Pagi Secangkir Kopi Batavia
Silvarani
Cerpen
Bronze
Pemimpin Seorang Pemimpin
Silvarani
Flash
Bronze
Politik Berkesenian
Silvarani
Flash
Bronze
Yang Pergi Tak Selalu Pindah Hati, Yang Berdiam Diri Tak Selalu Menanti
Silvarani