Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Cangkir Ketiga (Membicarakan Adam 17)
0
Suka
2,381
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

 “Gue mau nikah sama duda kaya anak empat, tapi dia belum jadi duda sekarang.”

“Maksud lo gimana? Jadi, tuh laki masih beristri sekarang?”

“Hahaha! Istrinya lemah ini. Keciiiiil.”

“Anak-anaknya?”

“Ya udahlah gampang...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Bronze
Kesalahan yang Sama
B12
Flash
Bronze
Cangkir Ketiga (Membicarakan Adam 17)
Silvarani
Novel
Gold
PCPK I Will Always Love You
Noura Publishing
Flash
Bronze
Kisah Kelam Kehidupan: Si Buruk Rupa Juga Manusia Biasa
mahes.varaa
Novel
Bronze
Sinar untuk Genta
Rika Kurnia
Novel
Nama Pena
Sitha Trivina
Novel
Bronze
Secangkir Rasa Cukup
Martha Melank
Flash
7 Hari Berlalu
Yuanita Faridatun Ni'mah
Novel
Bukan Rumah untuk Pulang
Naa Ruby
Novel
Kita dalam Kehidupan Bumi & Bulan
Sayidina Ali
Novel
Mencari Pesan
Setiawan Saputra
Novel
Bronze
Aku kamu dan koma
yulindraaulia
Novel
Gold
KKPK Journey Of The Girls
Mizan Publishing
Skrip Film
Breath & Brave (Script)
Putriyani Hamballah
Flash
Bronze
Diagnosis
Gia Oro
Rekomendasi
Flash
Bronze
Cangkir Ketiga (Membicarakan Adam 17)
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Air
Silvarani
Cerpen
Bronze
Antara Utara dan Selatan
Silvarani
Flash
Bronze
Mengantar Rana
Silvarani
Flash
Bronze
World War Samurai
Silvarani
Flash
Bronze
Girl Talk
Silvarani
Flash
Bronze
Diriku Milikku
Silvarani
Flash
Bronze
Tiga Lampu Rambu Lalu Lintas
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Api
Silvarani
Flash
Bronze
Penghuni Imaji (Membicarakan Adam 21)
Silvarani
Flash
Bronze
Insomnia Distraction (Membicarakan Adam 3)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Tiga Perempuan Satu Atap
Silvarani
Flash
Bronze
Sahabat Lawan Jenismu
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki di Seberang Istiqlal (Membicarakan Adam 14)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Maaf Malam Minggu ini Aku di Lubang Buaya, Sayang
Silvarani