Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
0
Suka
2,301
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Loh? Semuanya menggantung?”

“Apanya?”

“Sepatu mereka.”

“Sudah kubilang kalau semua sepatunya sudah bersih dan kering, tetapi mereka tak kunjung mengambilnya.”

“Mungkin malas.”

“Malas apa?”

“Mengingat langkah d...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Siapa Namamu?
Hesti Ary Windiastuti
Flash
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
Silvarani
Novel
Bronze
Hallo Nana!
Missooo
Flash
Pangkalan Bakso depan Sebuah Rumah Sakit
Emur Paembonan S
Novel
Bronze
Harus meninggalkan suamiku
Rosidawati
Novel
Semesta
langitabu
Novel
Langit Cinta Kota Fukuoka
A. FADHIL
Cerpen
PURNAMA TAK BERCAHAYA
Lina Budiarti
Flash
Bronze
Suara adalah Aib
Siti Soleha
Flash
Pudar
Roy Rolland
Novel
Bronze
Dua Sisi
Amalia Dwiyanti
Novel
Little Ballerina in A Dance Box
Jessie YiCha
Flash
Mimpi
Shofiyah Azzahra
Novel
Bronze
Anything but Love
Febianty N
Novel
Bronze
Baling Kipas Angin Yang Berputar
Lady Mia Hasneni
Rekomendasi
Flash
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Tiga Perempuan Satu Atap
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki di Seberang Istiqlal (Membicarakan Adam 14)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Antara Utara dan Selatan
Silvarani
Flash
Bronze
Dua Malam Berdua
Silvarani
Novel
Bronze
Perjalanan Sembilan Delapan
Silvarani
Flash
Bronze
Hanya Pengisi Waktu Kosongmu
Silvarani
Cerpen
Bronze
Kereta Sebentar Lagi Berangkat
Silvarani
Flash
Bronze
Sebilah Lidah
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Kemarin Sore (Membicarakan Adam 6)
Silvarani
Flash
Bronze
Perang Satu Rahim
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Pembenci Buku (Membicarakan Adam 5)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Duwa Nyawa
Silvarani
Flash
Bronze
Pion Kecil
Silvarani
Flash
Bronze
Yang Pergi Tak Selalu Pindah Hati, Yang Berdiam Diri Tak Selalu Menanti
Silvarani