Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
0
Suka
2,103
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Loh? Semuanya menggantung?”

“Apanya?”

“Sepatu mereka.”

“Sudah kubilang kalau semua sepatunya sudah bersih dan kering, tetapi mereka tak kunjung mengambilnya.”

“Mungkin malas.”

“Malas apa?”

“Mengingat langkah d...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Komik
Bronze
Since The Day
Ndelooknow Studio
Flash
Bronze
Mustika Panoman
Efi supiyah
Flash
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
Silvarani
Flash
Kilat Karma
Athar Farha
Novel
Bronze
Renjana pada Bahagia
Shaalila
Novel
I Will Always...
Wildan Ravi
Flash
Terserah kamu!
Tri Wulandari
Flash
Bronze
Rambo Mencoba Bertahan Hidup
Sulistiyo Suparno
Novel
Guratan Jingga
Claudia Lazuardy
Novel
Bronze
Aulia Diah Salih
M. Bagus Sulistiyanto
Novel
Bronze
Terjebak Pacar Posesif
Nona Adilau
Novel
soul
Syifa Nabilah
Novel
Memories
Nany Parker
Novel
LELAKI GEMULAI
Husni Magz
Flash
KASIH SAYANG YANG TERBAGI
D. Rasidi
Rekomendasi
Flash
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Pemimpin Seorang Pemimpin
Silvarani
Flash
Bronze
Cangkir Ketiga (Membicarakan Adam 17)
Silvarani
Flash
Bronze
Isyarat Semesta
Silvarani
Flash
Bronze
Telapak Tangan Ayah (Membicarakan Adam 16)
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Air
Silvarani
Flash
Bronze
100 Kode Area Panggilan Telepon
Silvarani
Novel
Bronze
Perjalanan Sembilan Delapan
Silvarani
Flash
Bronze
Surat Bahasa Inggris Dari Ratu
Silvarani
Flash
Bronze
Tiga Kali Duduk (Membicarakan Adam Series Part 8)
Silvarani
Cerpen
Bronze
September di Kota Kembang
Silvarani
Cerpen
Bronze
Apakah Dunia Sekecil Gue?
Silvarani
Novel
Bronze
Gwenchana Parahyangan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Hitam Love Story
Silvarani
Flash
Bronze
Yang Pergi Tak Selalu Pindah Hati, Yang Berdiam Diri Tak Selalu Menanti
Silvarani