Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Bronze
Tiga Kali Duduk (Membicarakan Adam Series Part 8)
1
Suka
1,900
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Mengapa kau berbeda ketika sedang duduk sendirian, beramai-ramai, atau berdua denganku?” tanya laki-laki itu di meja tempat kami ngopi.

“Berbeda bagaimana? Perasaan sama saja," kilahku.

“Tidak. Menurutku berbeda.”

“Apany...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Bronze
Tiga Kali Duduk (Membicarakan Adam Series Part 8)
Silvarani
Novel
Gold
Dear Heart, Why Him?
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Orion
Bentang Pustaka
Novel
Ravrel
Rossesa
Novel
Bronze
FALLING STAR
Noficha Priyamsari
Flash
PRA NIKAH
Nurmala Manurung
Novel
Gold
Geigi
Bentang Pustaka
Novel
Evening Primrose
Syifauzahra nur solihah
Novel
ARSHERA
Ayu Setya Rini
Flash
Binar Mentari
Chika Manupada
Novel
Bronze
Cintaku di Kampus Cemara
Syarif Hidayat
Novel
Calon Imam
Fadhillah Hanum
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Novel
Bronze
Chemistry - Garis Kebahagiaan
Rizall_MK
Novel
Suami Bawah Umur
Dari Dee
Rekomendasi
Flash
Bronze
Tiga Kali Duduk (Membicarakan Adam Series Part 8)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Neon Ghost Cafe
Silvarani
Flash
Bronze
Semoga Kabarmu Baik
Silvarani
Flash
Bronze
Dementia Trip
Silvarani
Flash
Bronze
Ada yang Menunggu di Garis Finish (Membicarakan Adam 10)
Silvarani
Novel
Bronze
Gwenchana Parahyangan
Silvarani
Flash
Bronze
Insomnia Distraction (Membicarakan Adam 3)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Hitam Love Story
Silvarani
Flash
Bronze
Rupanya Ini Cinta Kok Begini?
Silvarani
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Kayu
Silvarani
Flash
Bronze
Merah-Merahnya Toko Merah
Silvarani
Flash
Bronze
Pembunuhan dibalik Truk Tengah Hutan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Penerbang yang Tak Pernah Jetlag
Silvarani
Flash
Bronze
Aku Memang Monyet
Silvarani