Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Kita sering mendengarkan kata patah hati, Tapi apakah kita tahu apa itu patah hati? kehilangan seseorang yang sangat berharga dalam hidup, terpisah dari orang yang kita cintai, ditolaknya ungkapan cintamu. Itu hanya sebagian dari patah hati yang banyak kita rasakan. Menimbulkan rasa nyeri didada karena emosi yang tidak terkontrol. Gelisah yang tiada henti, pikiran yang tak kunjung tenang. Perasan sakit yang tidak bisa kita ungkapkan dengan kata-kata, rasa kecewa yang sangat mendalam berharap semuanya tak pernah terjadi.
Aku pernah mengalami patah hati karena cinta. Memang sakit rasanya untuk menerima apa yang dirasakan. Butuh waktu untuk sembuh dari perasaan ini . Tapi yang paling aku takuti adalah patah hati akan kehilangan orang tua. Patah hati terbesarku jika kehilangan mereka. Mungkin ini akan menjadi patah hati yang tidak akan sanggup untuk aku rasakan, takut akan kehilangan orang tua yang sangat dicintai. Kehilangan cinta pertama seorang anak, panutan seorang anak semasa hidupnya.
Duka yang sangat mendalam jikaku kehilangan dua orang terhebat dalam hidup. Ini adalah patah hati yang senyatanya dalam hidup kita. Kata ikhlas yang sangat tidak mudah untuk digapai, tangis yang tidak akan kering selalu membasahi pipi. Aku ingin bijak seperti ayahku, aku ingin mencintai seperti ibuku. Tapi jika mereka tiada, aku tidak akan bisa mencontoh segala yang mereka berikan. Nilai-nilai baik kehidupan yang telah mereka sampaikan tidak akan pernah kurasakan lagi. Walaupun diriku pernah mengalami kenangan masa kecil yang memberikan rasa trauma. Aku akan tetap mencintai kalian wahai ayah & ibuku. Aku tidak sanggup jika kalian meninggalkanku. Aku tidak merasakan lagi rasa sayang yang tulus yang pernah kalian berikan.
Aku tidak akan bisa lagi bercerita tentang kehidupan yang sedang kualami. Aku tidak akan bisa melihat tawamu ayah & ibuku. Aku tidak akan bisa lagi menerima perkataan bijakmu ayah. Aku tidak akan bisa menikmati masakan terenakmu ibu. Ini adalah patah hati terbesarku, patah hati yang tidak akan kunjung sembuh. Aku tidak akan siap untuk menahan air mata yang akan terus membasahi pipiku & aku tidak akan siap menahan rindu untuk bisa bertemu kembali.
Ini adalah sebuah ketakutan terbesar. Selagi masih ada waktu, aku ingin menggunakan semua waktuku untuk membahagiakan dirimu ayah & ibu. Tuhan maha baik, berikanlah aku waktu yang cukup untuk bisa bersama kedua orang tuaku. Aku selalu mendo’akan segalanya untuk ayah & ibuku. Mungkin perjalananan kisah hidup kita bersama orang tua berbeda-beda. Ada yang akrab dan sangat mudah untuk mengungkapkan rasa sayang, ada juga yang tersakiti oleh orang tua, entah itu dari perlakuan maupun perkataan yang menyakitkan, ada juga yang sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya sedari lahir. Walau bagaimanapun ini semua sudah menjadi bagian dari cerita hidup kita.
Tuhan, janganlah engkau membuat insan yang rapuh ini menjadi hancur. Segalanya kupanjatkan untukmu agar ketakutanku ini tidak terjadi. Sungguh aku tidak akan sanggup untuk menjalani semuanya. Untukmu ayah & ibu aku sangat menyayangi kalian, walaupun aku tidak pernah mengucapkannya langsung kepada kalian orang tua yang kusayangi. Terima kasih banyak telah melahirkanku, membesarkanku. Aku tidak ingin rasa rindu ini berubah menjadi do’a yang harus selalu kupanjatkan tanpa bisa melihat wajahmu ayah & ibu, aku akan selalu mendo’akan segala kebaikan untuk kedua orang tuaku.