Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Derita Diri
5
Suka
2,217
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Seandainya aku dapat menemuinya lebih awal aku yakin takdirnya tidak akan begini.”

Seharusnya aku menyadarinya lebih cepat dan berusaha untuk menyelamatkannya. Tapi itu merupakan suatu penyesalan yang berubah menjadi angan-angan belaka. Kini yang dapat kulakukan hanyalah melihat dirinya sepintas dari sebuah gambar yang telah dicetak. Disaat akhirpun ia masih sempat menuliskan surat, aku semakin merasa bersalah saat melihat surat tersebut. Hingga suatu hari aku merasa hidupku terulang dan hari yang kulihat terasa familiar.

Seseorang yang menekan bel pintu rumahku didampingi suara rintik hujan pagi hari.

Terlihat seorang wanita berperawakan tinggi dengan style rambut ikal sebahu didepanku, “Hey kok lama banget bukainnya, jadi nemenin aku jalan-jalan gak sih?” tanyanya dengan wajah yang penuh kesal.

“Ah iya maaf tadi ketiduran, aku siap-siap dulu,” aku bersiap-siap secepat mungkin dan menemani Calya berkeliling. Calya atau bisa dibilang dia adalah sahabat terdekatku, awal dari pertemuanku dengannya sangat berbeda dari kebanyakan orang. Dia sempat memiliki penyakit mental yang hampir membuatnya kehilangan nyawa.

Kejadian hari ini masih menjadi tanda tanya bagiku apakah sebenarnya yang terjadi? mengapa aku merasa hari ini seperti terulang? alasanku menemani Calya ialah dia memintaku untuk menemaninya sebelum sore hari, karena ia berencana untuk bertemu ibunya yang sudah lama tidak ia lihat dan ketahui selama sakitnya.

“Kamu gak apa-apa kan nemenin aku gini? Aku deg-degan loh gara-gara mau ketemu dengan ibuku. Kira-kira gimana ya ekspresinya, aku penasaran sekali,” celetuk Calya disampingku.

“Ya mau gimana lagi, dari pada kamu ngetukin pintuku seharian hahaha …,” jawabku untuk sedikit menghiburnya.

Aku terus menghabiskan waktu berkeliling berdua dengannya di pusat kota. Hingga akhirnya waktu sore tiba dan aku meninggalkannya sendiri. Aku berpesan kepadanya untuk menghubungi saat malam agar aku dapat menjemputnya. Tepat pukul 9 malam aku menjemputnya dipusat kota, tidak seperti sebelumnya aku memilih untuk menjemputnya 1 jam lebih awal sekaligus untuk mengatakan kepada diriku bahwa ini bukanlah kenyataan.

Saat sesampainya disana aku melihat Calya berdiri tepat ingin menyebrang dan aku mencoba menghampirinya. Dari arah samping aku melihat kendaraan yang melaju tak terkendali dan menabrak Calya tanpa ampun hingga terpental jauhnya. Kejadian yang aku alami sekarang sama persis dengan sebelumnya aku menyadari bahwa ini bukanlah mimpi tetapi ini sebuah kenyataan.

Diriku membeku sesaat, lalu kupejamkan mataku dan secara tak terduga aku kembali ketempat tidurku dalam keadaan yang sama.

Bel pintu berbunyi dan rintik hujan dipagi hari, aku bergegas membuka pintu dan kulihat Calya didepan.

“Ada apa? Gaya rambutku aneh ya?” tanya Calya dengan raut muka penasaran.

“Ah tunggu sebentar, kalau ketemuannya diganti besok gimana?” tanyaku tanpa merespon perkataan sebelumnya.

“Hem gak apa-apa sih, tapi kok ganti hari? Kalau kamu sibuk harusnya kamu kabari aku aja jadi gak repotin kamu,” balas Calya dengan nada yang sedikit kecewa.

Calya lalu pamit untuk pergi, tetapi alasanku tersebut tidak mengubah keadaan bahwa Calya akan meninggal pada hari itu. Mulai saat itu aku mengalami pengulangan waktu selama seminggu. Aku bahkan membenci diriku yang tak bisa menyelamatkan Calya disaat dia membutuhkannya. Hingga pada akhirnya ….

Tepat jam 9 malam saat aku kembali menjemputnya, dari arah depan kulihat Calya disana. Aku menyadari apa arti takdir, apa arti melepaskan. Aku hanya perlu menerima dan hari ini akan berakhir, dengan air mata yang jatuh dan nafas yang penuh sesak aku membisiki diriku.

“Satu-satunya yang kuinginkan … aku bahkan ingin memutar lebih banyak waktu agar dapat bertemu denganmu.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
I'm Fine
iam_light.blue
Flash
Derita Diri
Dian N Khan
Novel
Bronze
Pintu Tauhid 1&2 (Bundling)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
I WANT TO DIE, BUT I HAVE TO PAY BILLS
Rizky Kurniawan
Novel
Tergapaikah?
Aditya Maulana Yusuf
Novel
Semestaku Sebelum dan Sesudah Dia Datang
Niken Karsella
Novel
Bronze
TUK-TUK
Herman Trisuhandi
Novel
Gold
KKPK The Happy Doll
Mizan Publishing
Flash
Manusia Biasa
NUR C
Flash
Bronze
Pulang dari Perang
Sulistiyo Suparno
Novel
Kais Manis
Louis Sabin
Flash
Motivasi
Nurai Husnayah
Novel
Arwah Cinta Van der Ham
Ikhwanus Sobirin
Novel
Bronze
Denaya : Tahanan Masa Lalu
Dhebby Soru
Novel
Bronze
Istriku Dewi yang Cantik, si Ratu Poison
Sulton mubarok
Rekomendasi
Flash
Derita Diri
Dian N Khan
Cerpen
Bayangan Hitam
Dian N Khan
Flash
Twenty Five Hours
Dian N Khan
Flash
SINIS
Dian N Khan