Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Aku Akan Menunggumu
3
Suka
1,786
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Selalu kudengar petikan gitar menjelang fajar. Bersama aroma embun, dentingan dawai gitar itu menyelusup ke dalam relung hatiku. Begitu romantis.

Semula, aku merasa terganggu oleh petikan gitar dari rumah sebelah. Nada-nada yang mengalun dari gitar itu tak pernah kukenal dan kadang terputus-putus. Aku tak bisa menangkap harmoni nada yang menghibur telinga dan hati.

Petikan gitar itu sungguh menyebalkan! Sebentar berdenting, sebentar diam, sunyi, hening, lalu berdenting lagi. Aku nggak bisa tenang membaca buku pelajaran. 

Padahal, sebelum petikan gitar itu hadir seminggu lalu, aku sangat menikmati aktivitasku membaca saat menjelang fajar. Tetapi sekarang?

Uff, sungguh petikan gitar yang tak punya etika.

Namun, ketika petikan gitar itu terdengar lebih teratur dari sebelumnya, rasa kesalku mulai reda. Nada-nada petikan gitar itu mulai akrab di telingaku. Always Somewhere, Carrie, Soldier of Fortune, hei, dari mana ia tahu lagu-lagu slow rock kesukaanku?

***

Namanya Praha. Kami bertemu dan berkenalan di warung pojok gang, saat aku hendak membeli deterjen, ia hendak membeli kopi instan untuk menemaninya mencipta lagu. Begitu rupanya, petikan gitar yang sering kudengar putus-putus itu adalah bagian dari proses kreatifnya.

Praha anak desa, baru lulus SMA. Datang ke kota ini tinggal di rumah pamannya –rumah di sebelah rumahku—untuk mengamen. “Karena di sini banyak bus kota,” katanya berkelakar.

Aku tak kesal lagi setiap mendengar petikan gitar menjelang fajar. Bahkan, melalui WA, aku pesan beberapa lagu untuk ia petik dengan dawai gitarnya. 

Biarlah aktivitasku membaca buku kupindah ke jam lain, karena saat menjelang fajar aku ingin mendengar lagu-lagu pesananku mengalun lewat petikan gitar Praha dari rumah sebelah.

Alangkah menyenangkan bila aku bisa memainkan lagu-lagu itu dengan jemariku sendiri.

“Ajari Bella main gitar dong, Mas,” kataku di suatu sore, saat kami bertemu lagi di warung pojok gang.

“Boleh, tapi kapan-kapan, ya?” sahutnya.

“Mengapa bukan sekarang?” desakku.

“Malam ini aku akan ke Jakarta.”

“Untuk apa?” 

“Aku masih punya seorang paman lagi di Jakarta. Aku akan menumpang tinggal di sana. Aku akan mengamen dan menawarkan lagu-lagu ciptaanku. Semoga ada produser yang tertarik.”

“Berapa lama Mas Praha akan pergi?” Ada rasa kehilangan dalam hatiku. Perkenalan kami berjalan dua bulan, mengapa harus berpisah?

“Entahlah,” Praha mengangkat bahu. “Tetapi aku janji, suatu saat aku akan menemuimu untuk mengajarimu main gitar.”

Aku tersenyum meski getir. Aku tak punya hak melarang Praha pergi. Kulepas ia dengan doa tulus.

“Semoga cita-cita Mas Praha tercapai,” kataku.

“Terima kasih,” sahutnya tersenyum. “Maafkan bila selama ini aku telah menganggu waktumu menjelang fajar dengan petikan gitarku.”

“Ya, Mas. Sama-sama.”

Menjelang fajar aku termangu duduk di sudut ranjang dekat jendela kamar. Aku menajamkan telinga, berharap keajaiban terjadi. Namun, keajaiban itu tak terjadi. 

Tak ada petikan gitar dari rumah sebelah. Ah, tentu Praha telah berangkat ke Jakarta. Aku teringat janji Praha, “Suatu saat aku akan menemuimu untuk mengajarimu main gitar.”

“Ya, Mas. Aku akan menunggumu,” desisku. Kerinduan menyelinap dalam hatiku.

***SELESAI***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@pak Sulistiyo sama-sama, pak. 🙏
@egidperdana89 : Terimakasih, Mas. Siap segera mampir.
Tulisan yang bisa dirasakan. Saya tau banget gimana rasanya jadi Bella, pak. 🤗 Mampir juga ke ff saya ya, pak. Adel Tersayang lagi free tinggal 4 hari lagi. 🙏
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Aku Akan Menunggumu
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
The Story of Azalea
Khairunnisa
Novel
Jalan Tanpa Tepi
Nurul Fajriani
Novel
Tersurat Takdir
Firdha Ayutia
Novel
Bronze
SELINGKUH
Shafa Maurrizka
Novel
RASA
riskafitrianis
Novel
Tempatmu yang Tak Bisa Kugantikan
Nadia N
Novel
Tarian Aksara
Ririe Anindya
Novel
Joyous Union
NUR C
Cerpen
Bronze
L(a/o)st
Andini Pradya Savitri
Novel
Bronze
ANGKASA
Safina Tri Maharani
Novel
HURT ME
Anastasya putri
Cerpen
Bronze
The Way To
Brilijae(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧
Novel
Sejati
Deden Darmawan
Novel
Pelabuhan Terakhir
Rusmini
Rekomendasi
Flash
Aku Akan Menunggumu
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Jangan Berurusan dengan Polisi
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Seorang Lelaki Tergeletak di Jalan
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Cinta Pertama
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Patmo & Cerita Kematian Anaknya
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Tali Pocong
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Ketika Nadya Jatuh Cinta
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Perjalanan Mengunjungi Sahabat
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Konsultan Skripsi
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Siapa yang Mandul?
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Mengampuni Maling
Sulistiyo Suparno
Flash
Hanya Angin yang Datang
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Anakku Minta Kawin
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Kekasih Diam-Diam
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Bandit Cilik
Sulistiyo Suparno