Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Aku Akan Menunggumu
3
Suka
2,179
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Selalu kudengar petikan gitar menjelang fajar. Bersama aroma embun, dentingan dawai gitar itu menyelusup ke dalam relung hatiku. Begitu romantis.

Semula, aku merasa terganggu oleh petikan gitar dari rumah sebelah. Nada-nada yang mengalun dari gitar itu tak pernah kukenal dan kadang terputus-putus. Aku tak bisa menangkap harmoni nada yang menghibur telinga dan hati.

Petikan gitar itu sungguh menyebalkan! Sebentar berdenting, sebentar diam, sunyi, hening, lalu berdenting lagi. Aku nggak bisa tenang membaca buku pelajaran. 

Padahal, sebelum petikan gitar itu hadir seminggu lalu, aku sangat menikmati aktivitasku membaca saat menjelang fajar. Tetapi sekarang?

Uff, sungguh petikan gitar yang tak punya etika.

Namun, ketika petikan gitar itu terdengar lebih teratur dari sebelumnya, rasa kesalku mulai reda. Nada-nada petikan gitar itu mulai akrab di telingaku. Always Somewhere, Carrie, Soldier of Fortune, hei, dari mana ia tahu lagu-lagu slow rock kesukaanku?

***

Namanya Praha. Kami bertemu dan berkenalan di warung pojok gang, saat aku hendak membeli deterjen, ia hendak membeli kopi instan untuk menemaninya mencipta lagu. Begitu rupanya, petikan gitar yang sering kudengar putus-putus itu adalah bagian dari proses kreatifnya.

Praha anak desa, baru lulus SMA. Datang ke kota ini tinggal di rumah pamannya –rumah di sebelah rumahku—untuk mengamen. “Karena di sini banyak bus kota,” katanya berkelakar.

Aku tak kesal lagi setiap mendengar petikan gitar menjelang fajar. Bahkan, melalui WA, aku pesan beberapa lagu untuk ia petik dengan dawai gitarnya. 

Biarlah aktivitasku membaca buku kupindah ke jam lain, karena saat menjelang fajar aku ingin mendengar lagu-lagu pesananku mengalun lewat petikan gitar Praha dari rumah sebelah.

Alangkah menyenangkan bila aku bisa memainkan lagu-lagu itu dengan jemariku sendiri.

“Ajari Bella main gitar dong, Mas,” kataku di suatu sore, saat kami bertemu lagi di warung pojok gang.

“Boleh, tapi kapan-kapan, ya?” sahutnya.

“Mengapa bukan sekarang?” desakku.

“Malam ini aku akan ke Jakarta.”

“Untuk apa?” 

“Aku masih punya seorang paman lagi di Jakarta. Aku akan menumpang tinggal di sana. Aku akan mengamen dan menawarkan lagu-lagu ciptaanku. Semoga ada produser yang tertarik.”

“Berapa lama Mas Praha akan pergi?” Ada rasa kehilangan dalam hatiku. Perkenalan kami berjalan dua bulan, mengapa harus berpisah?

“Entahlah,” Praha mengangkat bahu. “Tetapi aku janji, suatu saat aku akan menemuimu untuk mengajarimu main gitar.”

Aku tersenyum meski getir. Aku tak punya hak melarang Praha pergi. Kulepas ia dengan doa tulus.

“Semoga cita-cita Mas Praha tercapai,” kataku.

“Terima kasih,” sahutnya tersenyum. “Maafkan bila selama ini aku telah menganggu waktumu menjelang fajar dengan petikan gitarku.”

“Ya, Mas. Sama-sama.”

Menjelang fajar aku termangu duduk di sudut ranjang dekat jendela kamar. Aku menajamkan telinga, berharap keajaiban terjadi. Namun, keajaiban itu tak terjadi. 

Tak ada petikan gitar dari rumah sebelah. Ah, tentu Praha telah berangkat ke Jakarta. Aku teringat janji Praha, “Suatu saat aku akan menemuimu untuk mengajarimu main gitar.”

“Ya, Mas. Aku akan menunggumu,” desisku. Kerinduan menyelinap dalam hatiku.

***SELESAI***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@pak Sulistiyo sama-sama, pak. 🙏
@egidperdana89 : Terimakasih, Mas. Siap segera mampir.
Tulisan yang bisa dirasakan. Saya tau banget gimana rasanya jadi Bella, pak. 🤗 Mampir juga ke ff saya ya, pak. Adel Tersayang lagi free tinggal 4 hari lagi. 🙏
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Aku Akan Menunggumu
Sulistiyo Suparno
Novel
Gold
Lesap
Falcon Publishing
Novel
Bronze
Cinta Sekolah Menengah Pertama
Arumi Sekar
Flash
Tukang Kebun
Afri Meldam
Novel
Teman Hidup
Novya
Flash
Jodoh: Antara Aktor dan Alur
Aisyah KW
Cerpen
Bronze
HADIAH TERINDAH
Yantie Wahazz
Cerpen
Bronze
Di Tepi Laut Sheung Wan
Bonari Nabonenar
Novel
Bronze
Langit Senja
Primasari Lovexz
Komik
Thread
Seira
Novel
Senja di Ujung Cakrawala
Bernika Irnadianis Ifada
Novel
Bronze
Dandelion ( kisah cinta Denar )
Rinijoca
Novel
Bronze
My Boss?
Tania
Cerpen
Bronze
My Sponsor My Future
Ochiieet Queenbee
Novel
Prolog
Gistia Rengganis
Rekomendasi
Flash
Aku Akan Menunggumu
Sulistiyo Suparno
Flash
Melupakan Lucky
Sulistiyo Suparno
Flash
Gito dan Gitarnya
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Beruang Lapar
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Pangeran di Bus Kota
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Semua Rumah Ada Tikus
Sulistiyo Suparno
Flash
Nyonya Gerda dan Sepasang Rusa
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Pembunuhan yang Sempurna
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Pengangguran
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Kebal Peluru
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Kekasih Diam-Diam
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Anakku Minta Kawin
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Patmo & Cerita Kematian Anaknya
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Penumpang Gelap
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Tas Papa
Sulistiyo Suparno