Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Me Time
4
Suka
7,381
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Rima, seorang ibu muda yang baru saja mengundurkan diri dari kantor kebanggaannya, kini ia duduk di tepi tempat tidur sambil memandang buah hatinya. Ia membelai ubun-ubun bayi empat bulan itu.

"Betapa beruntungnya aku karena telah memilikimu, Nak," bisik Rima, khawatir bayi kecilnya itu terbangun.

Tadi malam, bayi itu menangis tanpa henti. Rima tak mengerti apa yang diinginkan bayi malang itu. Memberinya asi sudah ia lakukan. Lalu ia mulai menggendongnya kesana-kemari, namun itu tetap tidak menghentikan tangisannya. Tak lama kemudian, sang bayi tertidur dengan sendirinya, mungkin kelelahan. Dibaringkannya bayi mungil itu di tempat tidur. Pukul tiga dini hari. Perasaannya tak keruan, bahkan bunyi jarum jam pun kini sungguh menjengkelkan.

Sang bayi mulai bergerak. Rima tersentak. Ia menepuk lembut kaki sang bayi dan akhirnya terlelap lagi. Kemarin lusa, Rima sampai tak bisa mandi. Menahan buang air kecil pun menjadi keahliannya. Entah mengapa, ketika di dalam kamar mandi, ia seperti mendengar suara bayinya menangis. Lalu ketika ia keluar dan melongok ke kamar, sang bayi masih tidur dengan pulasnya. Mungkin hal ini biasa dirasakan oleh semua Ibu di dunia.

Hari ini, dengan kantung matanya yang semakin melebar, Rima tersenyum bahagia. Sungguh ia tidak ingin mengeluhkan hal ini. Ia hanya perlu mandi air hangat beberapa menit saja.

Wanita itu beranjak dari tepi tempat tidur. Dikecupnya jemari kecil sang bayi. "Sebentar, ya. Ibuk mau mandi dulu," bisiknya lembut kepada sang bayi yang masih terlelap. Rima berjalan menuju kamar mandi dan menghidupkan keran. Air hangat mengucur deras menyentuh permukaan kulitnya. Ia memijat lembut tubuhnya.

Tidak ada suara bayi menangis ... tidak ada bayi menangis .... Itu cuma perasaanku saja.

Rima selesai. Wanita itu meraih handuk yang digantung di balik pintu. Lalu ia keluar dari kamar mandi. Sinar matahari dengan leluasa ke ruang tamu. Pintunya menganga lebar. Darah Rima berdesir kencang. Lekas ia berlari ke kamar tidur.

Bayinya tidak ada. Hilang.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
huaaaaaaaaaaaaaaa ikutan nyesek banget bacanyaaaa
Rekomendasi dari Drama
Novel
Selamanya
zaky irsyad
Flash
Me Time
Pikadita
Flash
Danau
Fatimah Ar-Rahma
Novel
LITTLE STAR HOLDING MY HAND
mahes.varaa
Flash
Bronze
Aku Mencintaimu, Seperti Kau Mencintai Istriku
Ari S. Effendy
Novel
Bronze
Aku di Sudut Kota pada 90'
Andhika Fadlil Destiawan
Novel
Gold
Raksasa Kesepian
Mizan Publishing
Novel
TAK SELAMANYA SURGA DI KAKI IBU
mahes.varaa
Novel
Gold
Tujuh Puisi Cinta Sebelum Perpisahan
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Janji Allah~Novel~
Herman Sim
Novel
Bronze
How to Befriend the So Called Classmate
aoillies
Novel
Bronze
Sejak Mimpi tak Lagi Mimpi
Choirunisa Ismia
Novel
Gold
Surat Misterius
Mizan Publishing
Flash
Catwalk Alexandra
Pritha Khalida
Novel
Bronze
Senja di Pendakian Terakhir
Randy Satrya
Rekomendasi
Flash
Me Time
Pikadita
Flash
Aquarium
Pikadita
Flash
Gerbong Nomor Tiga
Pikadita
Novel
Lost In You
Pikadita
Flash
Lagu Kesukaanmu
Pikadita
Flash
Cerita Pendek Tentang Toko Kue
Pikadita