Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Nyanyian Penyemangat Hidup
2
Suka
2,206
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lala membuka jendela kamarnya. Hari masih pagi. Di luar jendela tampak burung-burung bertengger di dahan pepohonan. Lala tersenyum memandang burung-burung itu. Lala sudah mengerti mengapa burung-burung itu selalu menunggunya membuka jendela kamar setiap pagi. Lala segera menyanyi.

Usai Lala menyanyi, burung-burung di pepohonan serempak terbang mendekat ke jendela kamar gadis yang cantik berambut panjang itu. Lala tersenyum bahagia melihat burung-burung itu.

“Kalian menyukai nyanyianku?” tanya Lala. “Aku senang kalau kalian menyukai nyanyianku. Kuharap kalian bersemangat menyambut hari yang indah ini. Aku ingin bersama kalian lebih lama lagi, tetapi aku harus pergi. Aku harus segera menemui Nyonya Martha.”

Burung-burung itu seperti mengerti ucapan Lala, lalu mereka pun terbang menjauh. Lala segera keluar kamar, lalu menuju ke rumah Nyonya Martha.

Nyonya Martha adalah pemilik toko roti terkenal, ia bekerja keras dan nyaris tak punya waktu untuk istirahat. Sudah beberapa tabib mencoba mengobati Nyonya Martha, tetapi tidak berhasil. 

Tampak Nyonya Martha terbaring lemas di ranjang, ia tampak sangat lelah. Lala menyanyikan sebuah nyanyian di dekat Nyonya Martha. Tak lama kemudian Nyonya Martha bangkit dari ranjang, wajahnya tampak ceria.

“Terima kasih, Lala. Nyanyianmu telah menyembuhkanku,” kata Nyonya Martha.

“Aku senang Nyonya sudah sembuh. Nyonya Martha perlu istirahat,” sahut Lala.

“Aku berharap bisa sering bertemu denganmu, Lala. Aku ingin mendengar kau menyanyi. Nyanyianmu sungguh membuatku bersemangat dan sembuh,” kata Nyonya Martha.

Di hari lain, Lala mendengar kabar bahwa, kuda Pak Thomas sedang sakit. Pak Thomas tidak bisa bekerja menarik pedati karena kudanya sakit. Lala segera pergi ke rumah Pak Thomas. Lala melihat kuda Pak Thomas meringkuk di sudut kandang. Kuda itu tampak sangat lelah. 

Lala segera menyanyikan sebuah nyanyian di dekat kuda itu. Tak lama kemudian kuda itu pun bangkit dan berdiri. Kuda itu mendekati Lala seakan ingin mengucapkan terima kasih.

“Terima kasih, Lala. Entah, apa yang terjadi dengan kudaku. Mengapa dia kembali bersemangat setelah mendengar nyanyianmu, Lala?” tanya Pak Thomas.

“Kuda Pak Thomas terlalu lelah. Dia perlu istirahat,” jawab Lala.

Di perjalanan pulang, Lala bertemu orang-orang. Mereka bertanya kabar Nyonya Martha dan kuda Pak Thomas.

“Nyonya Martha dan kuda Pak Thomas sakit karena kelelahan. Mereka terlalu keras dalam bekerja. Manusia dan hewan perlu istirahat dan bersenang-senang. Mendengarkan nyanyian dapat membuat hati kita senang. Bekerja keraslah kalian, namun jangan lupa untuk istirahat. Hiburlah diri kalian dengan menyanyi. Jangan takut suara kalian jelek, yang penting kalian merasa terhibur. Menyanyi dapat membangkitkan semangat hidup kalian,” kata Lala.

Orang-orang mengerti. Sekarang, mereka menyempatkan untuk istirahat dan menyanyi setelah bekerja keras. Orang-orang pun bahagia dan menjalani hidup dengan penuh semangat. 

**SELESAI***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
nyanyian ajaib. 🤗 🎤🎤🎤/🎤🎤🎤🎤🎤 alias 3/5 dari saya. 🤗🙏
Rekomendasi dari Drama
Flash
Nyanyian Penyemangat Hidup
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Gagal Panen
Silvarani
Novel
The Dreamer
Rika Kurnia
Novel
Better than You
Slukepyn
Novel
MIKA PELAYAN SENSI
Euis Shakilaraya
Novel
Bronze
I WANT TO DIE, BUT I HAVE TO PAY BILLS
Rizky Kurniawan
Novel
Secercah Asa di Desa Lada
Steffy Hans
Flash
Bronze
KHWATIRKU
Yattis Ai
Novel
Reaching For The Star
Dian hastarina
Komik
The Eyes of Tigers
Maninda Elmadinaya
Novel
Darkpunzel
Art Fadilah
Novel
Bronze
Satu Langit Dua Cerita (Kosakata Cinta di La Sorbonne)
Martha Z. ElKutuby
Novel
Hari Kemarin
M Ilhamsyah
Novel
Bronze
Kasih Ibu Sepanjang Malam
Indah lestari
Flash
Pacar Bohongan
Luca Scofish
Rekomendasi
Flash
Nyanyian Penyemangat Hidup
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Pangeran di Bus Kota
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Pendengar Setia
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Curhat pada Sopir Taksi
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Sisi Romantis Seorang Pembunuh
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Bintang Sinetron
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Kinjeng Biru (Cinta yang Kandas)
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Kurir
Sulistiyo Suparno
Flash
Berdoa yang Sederhana Saja
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Ibu Tiriku Bidadari
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Surat dari Penjara
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Pangeran di Halte Tua
Sulistiyo Suparno
Flash
Jodoh di Balik Pintu
Sulistiyo Suparno
Flash
Aku Akan Menunggumu
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Disiplin
Sulistiyo Suparno