Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Nyanyian Penyemangat Hidup
2
Suka
2,448
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lala membuka jendela kamarnya. Hari masih pagi. Di luar jendela tampak burung-burung bertengger di dahan pepohonan. Lala tersenyum memandang burung-burung itu. Lala sudah mengerti mengapa burung-burung itu selalu menunggunya membuka jendela kamar setiap pagi. Lala segera menyanyi.

Usai Lala menyanyi, burung-burung di pepohonan serempak terbang mendekat ke jendela kamar gadis yang cantik berambut panjang itu. Lala tersenyum bahagia melihat burung-burung itu.

“Kalian menyukai nyanyianku?” tanya Lala. “Aku senang kalau kalian menyukai nyanyianku. Kuharap kalian bersemangat menyambut hari yang indah ini. Aku ingin bersama kalian lebih lama lagi, tetapi aku harus pergi. Aku harus segera menemui Nyonya Martha.”

Burung-burung itu seperti mengerti ucapan Lala, lalu mereka pun terbang menjauh. Lala segera keluar kamar, lalu menuju ke rumah Nyonya Martha.

Nyonya Martha adalah pemilik toko roti terkenal, ia bekerja keras dan nyaris tak punya waktu untuk istirahat. Sudah beberapa tabib mencoba mengobati Nyonya Martha, tetapi tidak berhasil. 

Tampak Nyonya Martha terbaring lemas di ranjang, ia tampak sangat lelah. Lala menyanyikan sebuah nyanyian di dekat Nyonya Martha. Tak lama kemudian Nyonya Martha bangkit dari ranjang, wajahnya tampak ceria.

“Terima kasih, Lala. Nyanyianmu telah menyembuhkanku,” kata Nyonya Martha.

“Aku senang Nyonya sudah sembuh. Nyonya Martha perlu istirahat,” sahut Lala.

“Aku berharap bisa sering bertemu denganmu, Lala. Aku ingin mendengar kau menyanyi. Nyanyianmu sungguh membuatku bersemangat dan sembuh,” kata Nyonya Martha.

Di hari lain, Lala mendengar kabar bahwa, kuda Pak Thomas sedang sakit. Pak Thomas tidak bisa bekerja menarik pedati karena kudanya sakit. Lala segera pergi ke rumah Pak Thomas. Lala melihat kuda Pak Thomas meringkuk di sudut kandang. Kuda itu tampak sangat lelah. 

Lala segera menyanyikan sebuah nyanyian di dekat kuda itu. Tak lama kemudian kuda itu pun bangkit dan berdiri. Kuda itu mendekati Lala seakan ingin mengucapkan terima kasih.

“Terima kasih, Lala. Entah, apa yang terjadi dengan kudaku. Mengapa dia kembali bersemangat setelah mendengar nyanyianmu, Lala?” tanya Pak Thomas.

“Kuda Pak Thomas terlalu lelah. Dia perlu istirahat,” jawab Lala.

Di perjalanan pulang, Lala bertemu orang-orang. Mereka bertanya kabar Nyonya Martha dan kuda Pak Thomas.

“Nyonya Martha dan kuda Pak Thomas sakit karena kelelahan. Mereka terlalu keras dalam bekerja. Manusia dan hewan perlu istirahat dan bersenang-senang. Mendengarkan nyanyian dapat membuat hati kita senang. Bekerja keraslah kalian, namun jangan lupa untuk istirahat. Hiburlah diri kalian dengan menyanyi. Jangan takut suara kalian jelek, yang penting kalian merasa terhibur. Menyanyi dapat membangkitkan semangat hidup kalian,” kata Lala.

Orang-orang mengerti. Sekarang, mereka menyempatkan untuk istirahat dan menyanyi setelah bekerja keras. Orang-orang pun bahagia dan menjalani hidup dengan penuh semangat. 

**SELESAI***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
nyanyian ajaib. 🤗 🎤🎤🎤/🎤🎤🎤🎤🎤 alias 3/5 dari saya. 🤗🙏
Rekomendasi dari Drama
Flash
Intimasi Imitasi
Kiiro Banana
Flash
Nyanyian Penyemangat Hidup
Sulistiyo Suparno
Novel
Love My Soul
Rifqi Syakhputra
Novel
Gold
PBC Girls
Mizan Publishing
Novel
PENJARA DALAM RUMAH (Diarry anak broken home)
Rahmayanti
Novel
Bronze
Bertandang ke Ujung Siang
Johanes Gurning
Novel
Love-A-Mia
Mpii
Novel
Lakon
Putriyani Hamballah
Novel
Bronze
CERMIN DARI TIMUR
Greace Lee Mayer Ectas Latul
Novel
Gang Delima
Enya Rahman
Flash
Bronze
Semenjak Anak Kita Lahir
Silvarani
Novel
Gold
SIRIUS SEOUL
Mizan Publishing
Flash
Tahun Harapan
Herumawan Prasetyo Adhie
Flash
Betina Bodoh
Donquixote
Cerpen
Bronze
Rolet dan Pisau Lipat
Sulistiyo Suparno
Rekomendasi
Flash
Nyanyian Penyemangat Hidup
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Rolet dan Pisau Lipat
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Pulang dari Perang
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Istri Pengarang
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Rumah Murah Berhantu
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Mengampuni Maling
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Haji tanpa Gelar
Sulistiyo Suparno
Flash
Aku Akan Menunggumu
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Malam Jumat
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Pembunuhan yang Sempurna
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Dering Telepon Tua
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Pendengar Setia
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Membunuh Tanpa Senjata
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Balas Dendam Seorang Pengarang Yunior
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Menjaring Matahari
Sulistiyo Suparno