Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Me Time
4
Suka
7,249
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Rima, seorang ibu muda yang baru saja mengundurkan diri dari kantor kebanggaannya, kini ia duduk di tepi tempat tidur sambil memandang buah hatinya. Ia membelai ubun-ubun bayi empat bulan itu.

"Betapa beruntungnya aku karena telah memilikimu, Nak," bisik Rima, khawatir bayi kecilnya itu terbangun.

Tadi malam, bayi itu menangis tanpa henti. Rima tak mengerti apa yang diinginkan bayi malang itu. Memberinya asi sudah ia lakukan. Lalu ia mulai menggendongnya kesana-kemari, namun itu tetap tidak menghentikan tangisannya. Tak lama kemudian, sang bayi tertidur dengan sendirinya, mungkin kelelahan. Dibaringkannya bayi mungil itu di tempat tidur. Pukul tiga dini hari. Perasaannya tak keruan, bahkan bunyi jarum jam pun kini sungguh menjengkelkan.

Sang bayi mulai bergerak. Rima tersentak. Ia menepuk lembut kaki sang bayi dan akhirnya terlelap lagi. Kemarin lusa, Rima sampai tak bisa mandi. Menahan buang air kecil pun menjadi keahliannya. Entah mengapa, ketika di dalam kamar mandi, ia seperti mendengar suara bayinya menangis. Lalu ketika ia keluar dan melongok ke kamar, sang bayi masih tidur dengan pulasnya. Mungkin hal ini biasa dirasakan oleh semua Ibu di dunia.

Hari ini, dengan kantung matanya yang semakin melebar, Rima tersenyum bahagia. Sungguh ia tidak ingin mengeluhkan hal ini. Ia hanya perlu mandi air hangat beberapa menit saja.

Wanita itu beranjak dari tepi tempat tidur. Dikecupnya jemari kecil sang bayi. "Sebentar, ya. Ibuk mau mandi dulu," bisiknya lembut kepada sang bayi yang masih terlelap. Rima berjalan menuju kamar mandi dan menghidupkan keran. Air hangat mengucur deras menyentuh permukaan kulitnya. Ia memijat lembut tubuhnya.

Tidak ada suara bayi menangis ... tidak ada bayi menangis .... Itu cuma perasaanku saja.

Rima selesai. Wanita itu meraih handuk yang digantung di balik pintu. Lalu ia keluar dari kamar mandi. Sinar matahari dengan leluasa ke ruang tamu. Pintunya menganga lebar. Darah Rima berdesir kencang. Lekas ia berlari ke kamar tidur.

Bayinya tidak ada. Hilang.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
huaaaaaaaaaaaaaaa ikutan nyesek banget bacanyaaaa
Rekomendasi dari Drama
Flash
Me Time
Pikadita
Novel
Cinta di negara jam
Author WN
Novel
Bronze
INDURASMI
Eka Rahmawati
Novel
Gold
Sohib Never Dies
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Menjelang Magrib
Heri Winarko
Novel
Pejuang Konten
Marlina Lin
Novel
Bronze
TERIMA KOST PUTRA
Eko S. Ayata
Novel
Bronze
A Man
Yessi Rahma
Novel
Bronze
Sorry to Goodbye
Allena Moria
Novel
Guruku Yang Hilang Dalam Pandemi
ajitio puspo utomo
Novel
Bronze
Unfaithful
Ainun Nuriah
Novel
Bronze
Tuan September
DameNingen
Novel
HARMONI BERKASIH
Soelistiyani
Novel
Bronze
Tiga Menara
Maulani Salim
Novel
Bronze
Lost Memories
Alvida_123
Rekomendasi
Flash
Me Time
Pikadita
Novel
Lost In You
Pikadita
Flash
Cerita Pendek Tentang Toko Kue
Pikadita
Flash
Lagu Kesukaanmu
Pikadita
Flash
Aquarium
Pikadita
Flash
Gerbong Nomor Tiga
Pikadita