Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Jangan Tebang Pohon Sawo Itu
1
Suka
2,241
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Rukayah terjaga dari tidur. Ini malam keempat ia mendengar suara perempuan bersenandung dari arah pohon sawo di depan rumah. Ia turun dari ranjang, lalu berjalan berjingkat mendekati jendela kamar. 

Ia menyingkap sedikit tirai jen...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Bronze
Jangan Tebang Pohon Sawo Itu
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Seusai Reda
Siti Ulumiah
Novel
Gold
The Dearest
Mizan Publishing
Novel
Penantian di Seberang Lautan Awan
Jeamers
Novel
Bronze
Something with you
nazar aulia hidayah
Novel
Ruang Kelabu
Fey Hanindya
Novel
Bronze
The Pianist
Luluk Mujiati☑️
Novel
PETRICHOR
Ratna Arifian
Novel
Bronze
Tanpa Nama
Paul Sim
Flash
Mantan yang tak Pernah Pergi
Mario Matutu
Novel
Bronze
Bandara Changi tunggu Aku
Iis Siti Napisah
Novel
Gold
Hwaiting . . . ! From Seoul to Beijing
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Love In Jakarta
Herman Sim
Flash
Perkara Dua Manusia
Justang Zealotous
Cerpen
Bronze
Wanita Nakal
Sulistiyo Suparno
Rekomendasi
Flash
Bronze
Jangan Tebang Pohon Sawo Itu
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Wanita Nakal
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Kebal Peluru
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Dering Telepon Tua
Sulistiyo Suparno
Flash
Nyanyian Penyemangat Hidup
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Pangeran di Bus Kota
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Mengampuni Maling
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Membelah Televisi
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Istri Pengarang
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Kekasih Diam-Diam
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Ternyata Begini Rasa Cemburu
Sulistiyo Suparno
Flash
Berdoa yang Sederhana Saja
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
"Tolong, Sembelih Saya!"
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Demit Berambut Api
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Balas Dendam Seorang Pengarang Yunior
Sulistiyo Suparno