Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
UNDANGAN
11
Suka
5,052
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Ariono tersenyum sembari menyodorkan sebuah undangan ke hadapanku. Aku pun terbelalak. Memang, sih, kabar itu sudah santer. Namun … Ariono dan Desi … rasanya terlalu spektakuler.

“Bisa datang, kan?” Ariono kembali tersenyum.

Aku tidak langsung menjawabnya. Toh, aku yakin ia sudah tahu jawabanku.

Ah, Ariono memang sudah banyak berubah. Dulu, ia hanya murid cupu yang selalu minder dan cenderung menarik diri. Kondisi ekonomi yang membuatnya seperti itu. 

Meski SMA kami dulu bukanlah sekolah mewah, untuk ukuran desa sudah merupakan favorit, incaran para pemuda untuk memperbaiki masa depannya. Tentu saja yang berhasil masuk adalah pelajar terpilih. Dan Desi adalah bintang di angkatan kami.

Ariono sebenarnya cerdas. Namun, latar belakangnya yang dari keluarga menengah-bawah membuatnya kerap diremehkan. Meski demikian, itu tak menghalanginya untuk memiliki mimpi. Desi adalah salah satunya–sang kembang sekolah yang sudah membuat hatinya tertambat. Tentu saja ia tidak pernah mengutarakan perasaannya. Menceritakannya pun hanya kepadaku, satu-satunya teman yang paling dekat. Ia malu, takut diejek bagai pungguk rindukan bulan.

Toh, ejekan itu tetap saja tersemat. Namun, bukan karena Desi, melainkan karena mimpinya yang lain. Ya. Ariono memang banyak mimpi. Sampai-sampai ia dianggap seperti mimpi di siang bolong.

Bagaimana tidak? Bahkan mimpinya yang satu itu pun sama sulitnya seperti memimpikan Desi. Karena, Ariono ingin kuliah!

Di desa kami, mengenyam pendidikan tinggi adalah kemewahan. Lulus SMA, umumnya langsung bekerja. Yang perempuan, siap-siap saja menerima lamaran dari pemuda. Hanya anak-anak yang–lebih–”terpilih” lagi yang bisa bermimpi untuk melanjutkan pendidikan. Dan ketika formulir Ariono bocor, ia pun menjadi ejekan para siswa di sekolah. Apalagi ketika membaca kampus yang disasarnya, sebuah kampus terbaik di pusat negeri.

Menembus seleksi saja sulit. Ditambah dengan biayanya yang sangat besar. Uang dari mana?

“Biar saja! Aku ingin mengubah nasib. Aku tidak ingin seperti kakak-kakakku.” Begitu dalih Ariono saat itu.

Selepas SMA, Ariono seolah menghilang. Belakangan, aku baru tahu kalau ia benar-benar mengejar mimpinya. Katanya, ia berhasil mendapatkan beasiswa. Aku sangat senang mendengarnya. Ia memang gigih.

Melalui media sosialnya, aku juga tahu kalau ia menyambi bekerja, bahkan membangun usaha. Lambat laun, usahanya kian berkembang. Terutama ketika mendapatkan suntikan dana dari seorang investor.

“Namanya Pak Rudi. Ia adalah salah satu alumni senior. Kau paham, kan? Kampus-kampus besar itu biasanya punya jaringan kuat. Apalagi di kampus ini. Aku beruntung bertemu dengan Pak Rudi, seorang pejabat sukses tapi rendah hati. Dulu aku ikut lomba wirausaha yang diadakan kampus. Memang tidak menang. Namun, siapa sangka kalau Pak Rudi ternyata tertarik dengan proposalku?” Ariono menutup ceritanya sambil menyesap kopi.

Aku tersenyum. Bahkan, secangkir kopi seharga 60.000 ini pun ia yang traktir. Ia memang sudah menjelma menjadi salah satu anak muda inspiratif. Usaha startup-nya berkembang sangat pesat. Meski tetap saja aku terkejut melihat kesetiaannya pada Desi.

“Pokoknya, kau harus datang.” Ariono tersenyum, lalu pamit.

Aku mengangguk. Tepat ketika Ariono pergi, ponselku berdering. Dari atasanku rupanya.

“Ya … halo? Betul dugaan kita. Rudi itu memang licik. Ia mencuci uang hasil korupsi dengan memberikan modal pada pengusaha-pengusaha baru. Tapi jangan khawatir. Pembicaraan tadi sudah saya rekam. Kita tinggal atur saja tanggal mainnya.”

Aku tersenyum dan menutup telepon.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
eh, ya ampun. makasih, mbak @halimah. 😍😍😍
Suka, sama alurnya. 😍😍😍
@foggy81 : ehehehe ... makasi, mba. 😍 ini idenya udah lama mengendap. tapi karena faktor males, eksekusinya baru 500 kata dulu. 🤭 ada rencana buat ngembangin idenya. 😁
Ah, konfliknya keren. Ini kalo dikembangin bisa jadi ide dasar cerita conflict of interest-nya teman-teman ASN, apik Mbak!
@darmalooooo sayangnya tidak ada part 2 😁
Jika diizinkan,boleh saya favoritkan FF ini?
Baca FF ini jadi Flashback sama teacher saya dahulu 'Pak Rudi' dan kopinya saya yakin lain rasanya dengan secangkir RP 60.000. FF ini menarik endingnya buat saya penasaran tanggal mainya bagaimana? Lanjutkan lagi Bunda, FF part 2 ❤❤❤❤❤
@evisophie intepretasi diserahkan ke masing-masing pembaca 🤭
Siapa ini? Detektif swasta? Penyidik dari KPK? 😁👌👌👌👍👍
@lirinkw kopi yang menyesatkan ☕
Rekomendasi dari Romantis
Komik
About MONEY
Lisye
Flash
UNDANGAN
Nadya Wijanarko
Novel
Bronze
Aku Lupa Cara Membencimu
Little Zombie
Novel
SEMESTA RASA
Nerisyah putri cahyani
Cerpen
Bronze
Menanti Masa
Yooni SRi
Novel
Aku, Dia, dan Masa Lalu
Nur Aini Rasyid
Flash
Tipuan Manis
Eva yunita
Flash
Langit Kelabu Tanda Hujan Tak Kunjung Reda
winda aprillia
Flash
Bronze
CINTA RENATA
Maldalias
Novel
Bronze
EDELWEIS
WAHYU SYAH PUTRA
Flash
Kekuatan Super
Donquixote
Novel
True Love
salisa
Novel
Bronze
Couple goals?
catatanv
Novel
Gold
The Mint Heart
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Hello Rava
Raiya Pramudita
Rekomendasi
Flash
UNDANGAN
Nadya Wijanarko
Skrip Film
Perjalanan Dinas (Bagian 1: Bandung-Cirebon)
Nadya Wijanarko
Novel
Audy 1993: Diary Anak SMP
Nadya Wijanarko
Novel
Perjalanan Dinas (Napak Tilas)
Nadya Wijanarko
Skrip Film
Perjalanan Dinas (Bagian 2: Cirebon-Purworejo)
Nadya Wijanarko
Skrip Film
Sepenggal Kisah dari SMP (Screenplay)
Nadya Wijanarko
Novel
After School
Nadya Wijanarko
Skrip Film
Perjalanan Dinas (Bagian 3: Persinggahan Terakhir)
Nadya Wijanarko
Novel
Kelas Terakhir
Nadya Wijanarko
Novel
Sepenggal Kisah dari SMP
Nadya Wijanarko
Novel
Stevie: Sebuah Catatan Remaja Biasa
Nadya Wijanarko
Cerpen
Mutasi
Nadya Wijanarko
Skrip Film
OSPEK
Nadya Wijanarko
Cerpen
Celana Dalam yang Hilang
Nadya Wijanarko