Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Pekerjaan Rumah Dua Puluh Tahun Lalu
5
Suka
6,629
Dibaca

Di bagian bawah kertas berisi karya yang kubuat, aku mengimbuhkan sebuah tanggal berjarak dua puluh tahun, sepuluh bulan dan sepuluh hari dari tanda pada kalender di mejaku.

Dengan demikian, esok pagi aku bisa berharap bertemu dengan sosok yang selalu kunantikan kemunculannya di pintu kelas, untuk menjemputku menuju kantin pada jam istirahat, di dua puluh tahun yang lalu.

Kukeluarkan gawai hitam pudar seukuran telapak tangan dari laci meja, kusapukan jemari pada barisan keypad hitam mungil yang dibubuhi angka dan alfabet warna putih di bagian atasnya. Lalu kutekan tombol power dan menggemalah sebuah irama yang seolah tak pernah tua.

Dadaku berdebar membuka kotak pesan, kugulirkan beberapa short message hingga kutemukan namamu sebagai sender.

"Hei, PR pesananku sudah kamu kerjain belum? Jangan lupa dibawa besok, ya!" Demikian isi teks yang kamu ketikkan untukku.

Begitulah kamu yang jago metematika mengandalkanku dalam hal mengerjakan tugas pelajaran kesenian.

Setelah memasukkan PR untukmu ke dalam tas selempang merah muda, akupun tertidur.

Mataku terbuka terkena cahaya mentari pagi yang menerobos kaca jendela, segera saja aku mandi dan menyiapkan diri. Kuraih seragam batik berwarna coklat muda dengan pattern logo Sekolah Menengah Atas tempat kita bersua dalam waktu yang lama, lalu kukenakan bersama rok hitam pekat. Aku mendengus bangga. Pakaian ini sangat pas dan sesuai dengan tubuh langsingku.

Aku melangkah keluar rumah setelah melambai dan bertukar senyum dengan orang-orang di sana. Dengan semangat yang memenuhi rongga dada, aku berjalan kaki menuju sekolah kita yang hanya berjarak beberapa blok saja dari tempatku berada.

Sesampainya di gerbang sekolah, sepatu pantofelku bergemeletuk menghampirimu, kuserahkan kertas berisi sektsa buatanku padamu, yang masih selalu sama seperti kamu dua puluh tahun lalu.

***

Beberapa menit sebelum pertemuan tadi dua orang lelaki berbincang dalam mobil yang terparkir agak jauh dari gerbang sekolah.

"Kenapa tidak turun menemui wanita itu?" tanya seorang pemuda berwajah rupawan.

"Aku tidak bisa meskipun mau, karena yang ingin ia temui adalah diriku... di dua puluh tahun yang lalu." Lelaki yang rambutnya beruban itu menjawab seraya menepuk pipi putranya, yang serupa dengan dirinya pada dua puluh tahun lalu.

***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Pekerjaan Rumah Dua Puluh Tahun Lalu
verlit ivana
Novel
Bronze
Tahanan Patung Pemuda
Kim Sabu
Komik
Aku dan Kuntilanak Kesayanganku
maulana faris
Skrip Film
Dunia Reva
Hanasteen
Novel
Impian Untuk Keluarga
Rido do01
Skrip Film
Hilangnya Juru Masak Bebek Peking
Putri Rafi
Cerpen
Manusia Robot
Arum Gandasari NK
Cerpen
Bronze
Jalan yang Kamu Pilih Adalah Jalan Menuju Kebaikan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Pulkam
Rahmatul Husni
Cerpen
Bronze
His Humor Vitreous
rintan puspita sari
Cerpen
Bronze
Konstelasi Rumah Tangga
Cinta Marezi
Novel
Malaikat Tanpa Sayap
Dewi sartika
Cerpen
Kesaksian Si Cicak
Indah Thaher
Novel
Kumpulan Kisah Inspiratif
Rifan Nazhip
Komik
Prabhasvara
Billy Yapananda Samudra
Rekomendasi
Flash
Pekerjaan Rumah Dua Puluh Tahun Lalu
verlit ivana
Cerpen
Secangkir Utopia
verlit ivana
Novel
Halaman Sembilan
verlit ivana
Flash
Gadis Pembenciku
verlit ivana
Flash
Isi Lemari
verlit ivana