Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Pekerjaan Rumah Dua Puluh Tahun Lalu
5
Suka
3,276
Dibaca

Di bagian bawah kertas berisi karya yang kubuat, aku mengimbuhkan sebuah tanggal berjarak dua puluh tahun, sepuluh bulan dan sepuluh hari dari tanda pada kalender di mejaku.

Dengan demikian, esok pagi aku bisa berharap bertemu dengan sosok yang selalu kunantikan kemunculannya di pintu kelas, untuk menjemputku menuju kantin pada jam istirahat, di dua puluh tahun yang lalu.

Kukeluarkan gawai hitam pudar seukuran telapak tangan dari laci meja, kusapukan jemari pada barisan keypad hitam mungil yang dibubuhi angka dan alfabet warna putih di bagian atasnya. Lalu kutekan tombol power dan menggemalah sebuah irama yang seolah tak pernah tua.

Dadaku berdebar membuka kotak pesan, kugulirkan beberapa short message hingga kutemukan namamu sebagai sender.

"Hei, PR pesananku sudah kamu kerjain belum? Jangan lupa dibawa besok, ya!" Demikian isi teks yang kamu ketikkan untukku.

Begitulah kamu yang jago metematika mengandalkanku dalam hal mengerjakan tugas pelajaran kesenian.

Setelah memasukkan PR untukmu ke dalam tas selempang merah muda, akupun tertidur.

Mataku terbuka terkena cahaya mentari pagi yang menerobos kaca jendela, segera saja aku mandi dan menyiapkan diri. Kuraih seragam batik berwarna coklat muda dengan pattern logo Sekolah Menengah Atas tempat kita bersua dalam waktu yang lama, lalu kukenakan bersama rok hitam pekat. Aku mendengus bangga. Pakaian ini sangat pas dan sesuai dengan tubuh langsingku.

Aku melangkah keluar rumah setelah melambai dan bertukar senyum dengan orang-orang di sana. Dengan semangat yang memenuhi rongga dada, aku berjalan kaki menuju sekolah kita yang hanya berjarak beberapa blok saja dari tempatku berada.

Sesampainya di gerbang sekolah, sepatu pantofelku bergemeletuk menghampirimu, kuserahkan kertas berisi sektsa buatanku padamu, yang masih selalu sama seperti kamu dua puluh tahun lalu.

***

Beberapa menit sebelum pertemuan tadi dua orang lelaki berbincang dalam mobil yang terparkir agak jauh dari gerbang sekolah.

"Kenapa tidak turun menemui wanita itu?" tanya seorang pemuda berwajah rupawan.

"Aku tidak bisa meskipun mau, karena yang ingin ia temui adalah diriku... di dua puluh tahun yang lalu." Lelaki yang rambutnya beruban itu menjawab seraya menepuk pipi putranya, yang serupa dengan dirinya pada dua puluh tahun lalu.

***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
makasih banyak ya @keefe sudah mampir bacašŸ„°
Ada nuansa puitis dari awal narasinya. Dan flash di akhir memberi cliffhanger yang membuat penasaran ada kisah apa di masa lalu. Mantabbb!
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Spill the Tea?
Ralali Sinaw
Novel
Like A Flowing Wind
Sugiarty Nasir
Novel
TANPA TAPI
Rahma Pangestuti
Novel
BEGIN AGAIN
Lapia Kunchay
Flash
Pekerjaan Rumah Dua Puluh Tahun Lalu
verlit ivana
Novel
Gitar Renno
Dadar Fitrianj
Novel
The Secret Of Snowflakes
Dyah Arum
Novel
LITTLE STAR HOLDING MY HAND
mahes.varaa
Flash
Bronze
Mawar Tak Berduri
Herman Sim
Novel
Kalau-kalau Kita Gila Suatu Kelak
Niskala A.
Novel
Bronze
Terima Kasih Sudah Menjadi Adik Perempuanku
Mario Matutu
Novel
Bronze
Menghapus Bayangmu
Alexa Rd
Flash
Hitam itu Buruk
Vika Rahelia
Flash
Bronze
Perempuan yang patah hatinya
Indah Budiarti
Cerpen
Bronze
I B U
Yuli Harahap
Rekomendasi
Flash
Pekerjaan Rumah Dua Puluh Tahun Lalu
verlit ivana
Novel
Halaman Sembilan
verlit ivana
Flash
Isi Lemari
verlit ivana
Flash
Gadis Pembenciku
verlit ivana
Cerpen
Secangkir Utopia
verlit ivana