Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Pekerjaan Rumah Dua Puluh Tahun Lalu
5
Suka
5,645
Dibaca

Di bagian bawah kertas berisi karya yang kubuat, aku mengimbuhkan sebuah tanggal berjarak dua puluh tahun, sepuluh bulan dan sepuluh hari dari tanda pada kalender di mejaku.

Dengan demikian, esok pagi aku bisa berharap bertemu dengan sosok yang selalu kunantikan kemunculannya di pintu kelas, untuk menjemputku menuju kantin pada jam istirahat, di dua puluh tahun yang lalu.

Kukeluarkan gawai hitam pudar seukuran telapak tangan dari laci meja, kusapukan jemari pada barisan keypad hitam mungil yang dibubuhi angka dan alfabet warna putih di bagian atasnya. Lalu kutekan tombol power dan menggemalah sebuah irama yang seolah tak pernah tua.

Dadaku berdebar membuka kotak pesan, kugulirkan beberapa short message hingga kutemukan namamu sebagai sender.

"Hei, PR pesananku sudah kamu kerjain belum? Jangan lupa dibawa besok, ya!" Demikian isi teks yang kamu ketikkan untukku.

Begitulah kamu yang jago metematika mengandalkanku dalam hal mengerjakan tugas pelajaran kesenian.

Setelah memasukkan PR untukmu ke dalam tas selempang merah muda, akupun tertidur.

Mataku terbuka terkena cahaya mentari pagi yang menerobos kaca jendela, segera saja aku mandi dan menyiapkan diri. Kuraih seragam batik berwarna coklat muda dengan pattern logo Sekolah Menengah Atas tempat kita bersua dalam waktu yang lama, lalu kukenakan bersama rok hitam pekat. Aku mendengus bangga. Pakaian ini sangat pas dan sesuai dengan tubuh langsingku.

Aku melangkah keluar rumah setelah melambai dan bertukar senyum dengan orang-orang di sana. Dengan semangat yang memenuhi rongga dada, aku berjalan kaki menuju sekolah kita yang hanya berjarak beberapa blok saja dari tempatku berada.

Sesampainya di gerbang sekolah, sepatu pantofelku bergemeletuk menghampirimu, kuserahkan kertas berisi sektsa buatanku padamu, yang masih selalu sama seperti kamu dua puluh tahun lalu.

***

Beberapa menit sebelum pertemuan tadi dua orang lelaki berbincang dalam mobil yang terparkir agak jauh dari gerbang sekolah.

"Kenapa tidak turun menemui wanita itu?" tanya seorang pemuda berwajah rupawan.

"Aku tidak bisa meskipun mau, karena yang ingin ia temui adalah diriku... di dua puluh tahun yang lalu." Lelaki yang rambutnya beruban itu menjawab seraya menepuk pipi putranya, yang serupa dengan dirinya pada dua puluh tahun lalu.

***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Goodbye Popularity
Putri Prasasti
Novel
Merapal Ingatan
m agung triwijaya
Skrip Film
I AM AN AUTISTIC GIRL
Isti Anindya
Skrip Film
Live Again
Donny Sixx
Flash
Pekerjaan Rumah Dua Puluh Tahun Lalu
verlit ivana
Cerpen
Bronze
SEBATAS KATA
Ibnu alpan
Novel
Bronze
Cinta dan Rahasia
Cesssy
Novel
Bronze
Pulang
Dillon Gintings
Skrip Film
Mom War
Rika Kurnia
Cerpen
Bronze
Bu Guru Hastin Ditangkap Polisi
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
PATAH HATI SEORANG AKTIVIS
Embun Pagi Hari
Novel
Growing Up: Let's walk on flowers path together
Lilly Amundsen
Novel
Kereta Menuju Angkasa
Ayumi Hara
Skrip Film
TAKDIR CINTA
ANDHIKA AKHIR PUTRA
Skrip Film
Bersende Gurau Bersame
Yorandy Milan Soraga
Rekomendasi
Flash
Pekerjaan Rumah Dua Puluh Tahun Lalu
verlit ivana
Cerpen
Secangkir Utopia
verlit ivana
Flash
Gadis Pembenciku
verlit ivana
Flash
Isi Lemari
verlit ivana
Novel
Halaman Sembilan
verlit ivana