Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Elezier
0
Suka
114
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Tuan Elezier, sidang akan segera dimulai, apa anda sudah siap?".

"Berbicaralah hanya kepada pengacaraku Tuan Hakim, aku punya hak untuk diam".

"Hahahahahaha". Seisi ruangan sidang tertawa terbahak-bahak, mereka menunjuk-nunjuk kearah Tuan Elezier kemudian saling berbisik satu sama lain. Hakim memukul-mukul meja meminta para hadirin untuk diam.

"Pak..pak...pak...Tenang-tenang, kuharap semua tenang. Ini bukan duniamu Tuan Elezier, pengadilan kami tidak menerima pengacara untuk para terdakwa. Tidak ada pembelaan dalam bentuk apapun. Anda sendirian, benar-benar sendirian. Kejahatan yang anda lakukan telah mengirim anda ke sini. Mereka muak dengan segala tipu daya dimana kebohongan dan kejujuran tidak ada pembatas yang pasti, direkayasa, dibuat saling tumpang tindih dengan berbagai kepentingan dan ancaman nyawa".

"Tuan Hakim, kau jangan semena-mena, silahkan hubungi pengacaraku dan satu lagi, jangan menuduhku tanpa alat bukti apapun, anda bisa saya tuntut!".

"Hahahahahahaha". Seisi ruangan kembali tertawa dan untuk kedua kalinya Hakim kembali memukul-mukul meja. "Pak..pak..pak...".

"Sudah kubilang Tuan Elezier, ini bukanlah duniamu! Pengawal, tunjukkan kepadanya sekarang". Ucapan Hakim merujuk kepada tirai besar berwarna biru, tirai penutup antara dinding kaca dan gedung tempat persidangan berlangsung. Dengan langkah tegap dua orang pengawal berseragam lengkap melangkah menuju tirai itu. 

"Apa yang ada dibalik tirai itu akan meruntuhkan segala kesombonganmu Tuan Elezier. Kau tidak punya kuasa apa-apa di sini. Pengawal!!!".

Dengan sekejab dua orang pengawal itu menyingkap si tirai raksasa, terpampang lah pemandangan yang tidak pernah dilihat Tuan Elezier sebelumnya, ia terbelalak, tubuhnya bergetar, mulutnya komat-kamit, ketakutan yang teramat sangat terlihat dari keringat dingin yang mulai mengucur sangat deras di wajahnya.

"Selamat datang di Alabarza tuan!".

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Elezier
Adel Romanza
Novel
Orang-Orang Yang Kubunuh
Magnific Studio
Flash
Aquarium
Pikadita
Novel
Bayangan Matahari
Steffi Adelin
Skrip Film
WELCOME HOME
Ahmad Gali Prayoga Nasution
Flash
Bronze
DINDING KAMAR MANDI, SANG SAKSI BISU
Shabrina Farha Nisa
Novel
Bronze
Bunga Darah di Malam Anyir
Wirdatun Nafi'ah
Novel
Bronze
Silent Song
Shigeyuki Zero
Novel
MANTRA MERAH
Gusty Ayu Puspagathy
Novel
Street Syndicates
Rizqi Mochamad Saputra
Novel
Bronze
Dua Sejiwa
hyu
Novel
Sri
Trajourney
Cerpen
Bronze
Sebutir Peluru Menembus Keningnya
Sulistiyo Suparno
Novel
The Guy Brody
Huang Wiwin
Novel
Bronze
Pramuria (Waitress)
Awang Nurhakim
Rekomendasi
Flash
Elezier
Adel Romanza
Novel
Supermoon
Adel Romanza
Cerpen
Bronze
Jus Apel
Adel Romanza
Flash
Hati si Penyendiri
Adel Romanza