Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Si Buta di Angkutan Kota
2
Suka
1,498
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

SI BUTA DI ANGKUTAN KOTA

Jam 8 pagi aku berangkat mau mengunjungi perpustakaan kota. Sekitar 20 menit waktu yang diperlukan untuk sampai ke sana. aku pilih Angkutan umum yang aku gunakan untuk pergi ke sana. Aku malas untuk mengendarai kendaraan sendiri, dan juga yang kedua aku tidak punya kendaraan pribadi. Naiklah aku di persimpangan jalan dengan angkot warna putih bernomor 08. Tidak ada yang aneh, kurasa baik-baik saja. memang ada seseorang yang agak mengganggu pikiranku dalam angkot ini, tapi ini masih bisa dikendalikan. Kebetulan angkot ini penuh hingga hampir berdesakkan satu sama lainnya. 

Ada sepasang suami istri dan dua anaknya yang paling disoroti oleh semua penumpang. Yang satu laki-laki kakaknya, yang satu lagi perempuan adiknya. Si suami itu seorang yang buta. Terlihat dari matanya ia sudah menutupi seluruh bagian kelopaknya. Entah apa yang membuatnya seperti itu, aku tidak tahu. Berbeda dengan istrinya ia adalah orang yang normal seperti umumnya orang. Namun yang beda darinya adalah ia tidak mengenakan sepasang sandal hanya menggunakan pijakan kaki ke tanah tanpa adanya alas kaki. Nampaknya ia sudah biasa dengan kaki yang kuat berjalan tanpa menggunakan alas kaki sama sekali, pikirku dalam hati.

Ada anak perempuannya dengan rambut yang tergerai mencapai pundaknya. Ia duduk sambil memegang es krim yang meleleh ke dalam bajunya. Orang-orang di angkot pun semua tertuju padanya. Mungkin ada keanehan dari diri mereka termasuk aku yang duduk di dekat pintu masuk angkot. Ada orang yang memandangnya dengan tatapan sinis. Seolah-olah ia jijik terhadap orang itu, sehingga ia tidak mau berdekatan denganya. Seseorang penumpang lain bertanya dengan nada yang agak mengejek. 

“Kamu seorang pemulung ya?”

“Tidak malu apa, pakaian lusuh, anak seperti ini!”

“Hmm..bukan” jawab si Ibu santai.

“Terus anakmu dibiarkan seperti ini, gak kasihan apa?”

“Aku hanya manusia seperti kalian, namun cuma nasib yang membedakanku denganmu!” sergah si Ibu.

“Alahhh ..sok-sok an bicara nasib kamu!”

“Hei! jaga mulutmu” bantah si Ayahnya.

“Kami ini adalah seorang …”

“Eh maaf keceplosan ..”

“Siapa?” jawab si penghina itu penasaran.

Sepasang suami istri dan anaknya itu kemudian turun bersamaan dengan angkotnya itu di depan kantor perusahaan terkenal di bidang makanan cepat saji. Angkotnya pun merupakan yang di setting oleh si bapa untuk menjalankan misinya ini. Disambut meriah ucapan selamat ulang tahun dari anak buahnya dan menyalaminya satu persatu tanpa merasa jijik sedikitpun. Dan bahwa mereka tahu yang disalaminya adalah seorang pimpinan pengusaha terkenal di Indonesia yang sedang menyamar menjadi gelandangan untuk mencari orang-orang yang masih memiliki kejujuran dan akhlak kepada siapapun dan bagaimanapun kondisi orang tersebut saat ini. Dan ternyata kata si bapa tua itu masih banyak manusia yang melihat topeng daripada isi cerminan dari dalam dirinya.

Si penghina pun tertunduk malu kepada mereka. Dan akhirnya ia pergi begitu saja dari angkot tanpa mengucap sepatah katapun pada mereka.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Ceritanya menarik dan pemilihan kata yang umum digunakan memudahkan pembaca, plot twist nya dapet banget lagi, seru pokonya.
Rekomendasi dari Drama
Flash
Si Buta di Angkutan Kota
Herdi Riswandi
Novel
Bronze
Virgo
Chelsea Harinda Putri
Novel
Pemalas Tak Suka Kelas
Fadli Ramdani
Novel
Bronze
Kerinci 1995
m.alkahfi
Flash
Hitchhiking Diary
Luca Scofish
Flash
Pudar
Roy Rolland
Novel
Karma Si Gundik
Vivi Barbara
Novel
Bronze
Seribu Surga Untuk Ibu
Esti Farida
Novel
Origami
Winter_Sprite
Novel
Gold
Posesif
Bentang Pustaka
Flash
BANG SATE
Mega Puji Indrawati
Novel
Nama Pena
Sitha Trivina
Novel
Bronze
Ajari Aku Syahadat Cinta (Novela Edisi Revisi)
Khairul Azzam El Maliky
Flash
KADO TERBAIK
Wiji Lestari
Flash
SIMALAKAMA
Siti Sarah Madani
Rekomendasi
Flash
Si Buta di Angkutan Kota
Herdi Riswandi
Flash
Perjalanan Paling Berkesan
Herdi Riswandi