Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Daun di Atas Bantal: Cemburu Ketika Angin Mencocoli Daun
73
Suka
5,702
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Sudah enam hari presipitasi cair tak mencocoli Bumi Lancang Kuning. Gerah, ia aku gerah. Bukan! ternyata bukan cuma aku! rakyat seantero Rumbai Pesisir dan sekenanya pun merasakan hal serupa, mungkin.

"Rumingkang! sudah kau jemur kasur? Tak perlu kau tunggu matahari tiarap di ufuk baratkan?" Suara penyimpan surga di bawah telapak kakinya terdengar gurih seraya gigitan pertama wafer dengan ratusan lapis, bedanya ia sedang gerilya di dapur mengaduk-aduk gulai agar tak pecah santan, aromanya sesumbar di udara membuat yang mencium bak sedang ngantre di emperan surga. Nikmat.

"Ia Ma, sekejap!" congorku berteriak dari bilik bisu di mana itu adalah ruang yang paling nyaman untuk tidur, berkhayal, menulis, nonton film dan tentunya tempat paling aman bersembunyi dari kenyataan hidup, termaksud pertanyaan pernyataan sukses versi tetangga.

Batang matoa milik tetangga yang tumbuh subur tepat di garda terdepan antara daerah kuasa Ibuku dan tetanggaku, lebat akan daun yang mulai menguning rupanya. Mereka melambai-lambai mengolok-olok ku saat keluar dari home sweet home dengan seonggok kasur di pelukan.

Eh kelewatan! sebelum membahas garda terdepan, kuletak dua kursi dengan posisi saling membelakangi agar mereka tak saling lihat satu sama lain, berharap tumbuh rasa rindu di antaranya. Kuletak kayu selebar empat jengkal dan panjang yang malas ku hitung di kepala kursi tersebut agar mereka bisa menahan beban kasur yang akan kuletak dan kujemur nanti di atasnya.

"Kalian harus diberi beban, agar ketika nanti berdampingan di hadapan meja makan, kalian bisa mengerti dan menghargai arti kebersamaan," ujarku pada kedua kursi bisu itu.

Tak butuh waktu lama bagi angin sepoi-sepoi pembawa panas udara satu persatu menyapa daun matoa kuning. Mereka bercumbu, angin memaksanya bercumbu. Daun mengerang-ngerang gemetar, hingga satu waktu salah satu daun harus mengalah atas lelahnya bertahan.

Satu helai daun berwarna kuning, lebih kuning dari daun yang lain, kuning matang lebih tepatnya, terlepas dari batang matoa. Untungnya angin perkasa itu adalah raja lembut yang bertanggungjawab, menuntun daun mendarat dengan sempurna di atas bantal tepat beberapa detik setelah kuletakan benda petak itu di atas kasur yang siap menerima sengatan bhanuprakash.

"Oh, inikah yang dinamakan Daun di Atas Bantal?" Ujarku cemburu melihat semua peristiwa tadi berujung berpasang-pasangan.

________________________

Presipitasi cair = Air hujan (Ilmiah)

Bhanuprakash = Matahari yang bersinar (Hindu)

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Penulisannya sedang menancapkan diri sebagai penulis aliran al4y 🤣
Lama menjomblo, mau jemur kasur jadi sedrama itu bang 😅
ga bosen apa Bang Ari karyanya trending Mulu🤣😪🎉
😅 Kak @nart80 kabuurr 💃 Cik Nur @semangat123 emoginya sudah makan kaki seribu😂
🤐🤐 @darmalooooo @nart80
bagus banget. Banyak bahasa yang aku pelajari
Ho'oh, baru sadar ternyata Kak Ari dan Cik Nur saling mengidolakan, ya Akak Barbie🤭, keren Bang Ari puitis kali Abang kita yang satu ini😸
Jangan kabur Cik Nur @semangat123 ini sepatu kacanya tertinggal
Cieeeeeeeeeee, kabur... 🏃‍♀️ @darmalooooo
Sama-sama Kak. Sorry baru balas say thanks nya.
Rekomendasi dari Drama
Flash
Daun di Atas Bantal: Cemburu Ketika Angin Mencocoli Daun
Ari S. Effendy
Novel
Kecoak Dewasa
Sayyidatul Imamah
Novel
Study(ing) Love
ceciliafs
Novel
Lakuna
yuliandap
Novel
Gold
SHADOW
Falcon Publishing
Novel
Fatty Boyfie
Fauziyyah Jihad Noor Yahya
Novel
It's Okay To Not Be Alright
Angelina Rambitan
Novel
Bronze
Sesat Club
Nu
Novel
Bronze
Incredible
Lia indah farchah
Novel
Bronze
Rembulan di Celah Satu Jam
I am Queen"tii
Novel
This is Home!
pinklabel
Flash
Bronze
Kiat Sukses Wawancara Kerja
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Apakah di Luar Hujan Sudah Reda?
Suryawan W.P
Flash
Bronze
SINIS
Dian N Khan
Novel
Bronze
Please, Come Back
Ica
Rekomendasi
Flash
Daun di Atas Bantal: Cemburu Ketika Angin Mencocoli Daun
Ari S. Effendy
Cerpen
Bronze
Pekanbaru Sebelum 33°C
Ari S. Effendy
Flash
Bronze
Punggung Kecil dan Nasi Menangis
Ari S. Effendy
Flash
Bronze
Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Oleh-oleh
Ari S. Effendy
Flash
Bronze
TERSESAT DI GANG YANG BENAR
Ari S. Effendy
Flash
Bronze
Aku Mencintaimu, Seperti Kau Mencintai Istriku
Ari S. Effendy
Flash
Bronze
Ada Anak Bertanya Pada Ibunya
Ari S. Effendy
Flash
Bronze
Nikmati Saja Hidup, Jangan Dilawan
Ari S. Effendy
Cerpen
Bronze
Semoga Hidup Kita Terus Begini-begini Saja
Ari S. Effendy
Cerpen
Bronze
DIRUNDUNG
Ari S. Effendy
Skrip Film
Rita dan Kebun Absurd
Ari S. Effendy