Daun di Atas Bantal: Cemburu Ketika Angin Mencocoli Daun - Kwikku

Halaman Author

Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.

Pelajari lebih lengkap tentang benefit yang akan kamu dapatkan.

Cara membuat karya

Tutorial singkat cara memublikasikan karyamu di Kwikku.

Pelajari bagaimana kamu bisa memonetisasi karyamu dengan mudah.

Flash

Drama

Bronze

Daun di Atas Bantal: Cemburu Ketika Angin Mencocoli Daun

73

Suka

5,317

Dibaca

Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Sudah enam hari presipitasi cair tak mencocoli Bumi Lancang Kuning. Gerah, ia aku gerah. Bukan! ternyata bukan cuma aku! rakyat seantero Rumbai Pesisir dan sekenanya pun merasakan hal serupa, mungkin.

"Rumingkang! sudah kau jemur k...

Baca cerita ini lebih lanjut?

Rp2,000

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar

Yana

Penulisannya sedang menancapkan diri sebagai penulis aliran al4y 🤣

Adi Mulyadi

Lama menjomblo, mau jemur kasur jadi sedrama itu bang 😅

Sunarti

ga bosen apa Bang Ari karyanya trending Mulu🤣😪🎉

😅 Kak @nart80 kabuurr 💃 Cik Nur @semangat123 emoginya sudah makan kaki seribu😂

NUR C

🤐🤐 @darmalooooo @nart80

CICIAIRA

bagus banget. Banyak bahasa yang aku pelajari

Sunarti

Ho'oh, baru sadar ternyata Kak Ari dan Cik Nur saling mengidolakan, ya Akak Barbie🤭, keren Bang Ari puitis kali Abang kita yang satu ini😸

Jangan kabur Cik Nur @semangat123 ini sepatu kacanya tertinggal

NUR C

Cieeeeeeeeeee, kabur... 🏃‍♀️ @darmalooooo

Sama-sama Kak. Sorry baru balas say thanks nya.

Rekomendasi dari Drama

Daun di Atas Bantal: Cemburu Ketika Angin Mencocoli Daun

Hesti Ary Windiastuti

Mengikat Irama Jiwa

Dewanto Amin Sadono

Wardatul Jannah

KUTUKAN MENCINTAI SAHABAT

M Fadly Hasibuan

Hidupku Milikku

Menikahlah Denganku

Bentang Pustaka

Sulistiyo Suparno

Rekomendasi

Daun di Atas Bantal: Cemburu Ketika Angin Mencocoli Daun

Semoga Hidup Kita Terus Begini-begini Saja

TERSESAT DI GANG YANG BENAR

Pekanbaru Sebelum 33°C

Nikmati Saja Hidup, Jangan Dilawan

Ada Anak Bertanya Pada Ibunya

Aku Mencintaimu, Seperti Kau Mencintai Istriku

Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Oleh-oleh

Punggung Kecil dan Nasi Menangis

Rita dan Kebun Absurd