Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Bronze
Adel Tersayang
3
Suka
3,724
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Amin memandang adik perempuan nya yang tertunduk malu, perasaan Amin amat bahagia, juga merasakan perih yang amat dalam. Bagaimana tidak, ia baru diberitahu ibunya jika selain dua saudaranya ia juga memiliki seorang saudari, dan s...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@mahmud. malah doa. πŸ˜­πŸ˜‚
Amin...🀲
@Yutanis. Yup, Adel yang asli bukan yang selama ini ada di samping Amin. 😁
Ya Tuhan, Adel.... 😣😣😣 Kak... aduh gimana ya. Ini ngeri sih😭😭😭
@nur iya. kasian. 😭🀣
@barbie iya. padahal adiknya masih sehat wal'afiat. 😁
Serem, miris, kesian😭
Kasihan si Amin...
Rekomendasi dari Horor
Flash
Jatuh
Dark Specialist
Flash
Bronze
Adel Tersayang
Egi David Perdana
Flash
FF Pembisik
DianOnasis
Flash
Astral
Suci A.D.T
Novel
Bronze
KUNCEN
Deeta Pratiwi
Flash
Penunggu Jalan
Iwok Abqary
Novel
Gold
Fantasteen Beautiful Stranger
Mizan Publishing
Komik
Bronze
Sang Pembebas Arwah
Tethy Ezokanzo
Flash
THE MARIONETTE AND HER FAIRYTALE
Reiga Sanskara
Flash
Tawa Kuntilanak
Roy Rolland
Novel
Bronze
Sampai Maut Menyatukan Kita
Tyas
Novel
Bronze
Zona Zombie -Novel-
Herman Sim
Flash
Undangan Lingsir Wengi
Choirunisa Ismia
Flash
Udah Belum?
irishanna
Flash
Manusia Kera
Areta Swara
Rekomendasi
Flash
Bronze
Adel Tersayang
Egi David Perdana
Novel
Bronze
Berharga
Egi David Perdana
Flash
Bronze
Airmata Derita
Egi David Perdana
Cerpen
Bronze
Paris, 4 Mei
Egi David Perdana
Cerpen
Bronze
Saksi Sekejap
Egi David Perdana
Cerpen
Bronze
Selamat Tidur
Egi David Perdana
Novel
Bronze
Destiny
Egi David Perdana
Cerpen
Bronze
Pandanglah Langit Di Atas Sana, Maru!
Egi David Perdana
Flash
Bronze
Tak Bisa Memilih
Egi David Perdana
Skrip Film
Pahit
Egi David Perdana
Skrip Film
Remuk
Egi David Perdana
Flash
Bronze
Judulnya Nanti, Ya!
Egi David Perdana
Skrip Film
Buih Pikiran
Egi David Perdana