Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Gadis Panggilan di Pelataran Masjid
0
Suka
1,747
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Sedan merah itu ada di sana. Di antara mobil lain di pelataran parkir sebuah masjid. Jendela depan mobil itu terbuka separo, menampakkan sepasang mata resah dari seorang gadis yang gelisah. Segumpal asap rokok menyelusup ke luar j...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Gold
The Ghost In My School
Mizan Publishing
Flash
Sunyi di Sudut Hati
ryunee samaya
Flash
Bronze
Gadis Panggilan di Pelataran Masjid
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Arsa & Aleta
Clarecia Nathaniel
Novel
KHAJANA
Anisa Saraayu
Novel
Tanda Lahir
Era Chori Christina
Novel
Bronze
Secangkir Rasa Cukup
Martha Melank
Novel
Bronze
Sinar untuk Genta
Rika Kurnia
Flash
Mengingat Luka
Anisah Ani06
Cerpen
Delapan Tahun yang Berakhir
Adhy Musaad
Novel
Tuan Lori
Adinda Amalia
Novel
Gold
Turtles All The Way Down
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Bertandang ke Ujung Siang
Johanes Gurning
Novel
Bronze
Jejak Tirani
Fanni Silviana Supenda
Novel
Bronze
Bu Daode De Minzu
ANINZIAH
Rekomendasi
Flash
Bronze
Gadis Panggilan di Pelataran Masjid
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Menjaring Matahari
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Pangeran di Halte Tua
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Beruang Lapar
Sulistiyo Suparno
Flash
Jalan Pintas
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Dering Telepon Tua
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Penyakit Aneh (Dusta Seorang Ayah)
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Hantu Bosan
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Cinta Pertama
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Tali Pocong
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Memetik Sunset
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Jangan Tebang Pohon Sawo Itu
Sulistiyo Suparno
Flash
Jodoh di Balik Pintu
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Kinjeng Biru (Cinta yang Kandas)
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Cinta yang Tak Mungkin Bersatu
Sulistiyo Suparno