Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Pukul 22.00.
(Terlelap tidur.)
Pukul 22.40.
(Tersadar dalam mata terpejam.)
(Tubuh mengkaku; panik.)
(Mengerang.)
….
(Meronta-ronta; panik; mengerang.)
(Tubuh tetap kaku, bahkan semakin kaku.)
….
(Bertanya-tanya; mengapa; siapa; bagaimana.)
….
(Mengerang; berteriak tanpa suara.)
….
Pukul 23.50.
(Merasa aneh; meronta; tubuh semakin mengkaku.)
(Leher tiba-tiba memanjang; merasa aneh.)
(Hanya leher menyelusup ke bawah alas kasur menembus dan melihat lantai; merasa semakin aneh.)
(Kepala menggantung; kepala tengak-tengok di antara lantai kamar dan alas tempat tidur; merasa aneh; takjub; takut; cemas.)
Pukul 00.00.
(Leher dan kepala kembali ke posisi normal; tubuh tetap kaku; cemas; bertanya-tanya.)
….
(Mronta-ronta; mengerang.)
….
(Ingat; berzikir; istigfar; tubuh tetap kaku.)
(Ingat; berzikir; tahmid; tubuh tetap kaku.)
(Ingat; berzikir; tahlil; tubuh tetap kaku.)
….
(Merasa putus asa; pasrah; tubuh tetap kaku.)
….
(Meronta-ronta lagi; ingat asma “Allah”.)
(Menyebut asma “Allah” berulang-ulang; menyebut sebanyak-banyaknya.)
(Tubuh kaku mulai perlahan melemas dan bisa digerakkan.)
(Terengah-engah; tubuh berkeringat.)
(Perlahan-lahan membuka kelopak mata.)
Pukul 00.20.
Mata terbuka menatap gelap. Dahi berpeluh, ujung mata melirak-lirik melihat seluruh situasi kamar yang gelap. Sejurus melintas gumpalan hitam pekat, lebih pekat dari gelap sehingga mata mem-fokus menarik pandangan untuk dapat melihatnya. Gumpalan hitam pekat melintasi pintu kamar, bergerak di lorong menuju satu sisinya.
(Penasaran; bangun dari tempat tidur; mencari tahu tentang arah gumpalan hitam pekat.)
(Berjalan; berdiri dalam gelap dengan tangan kanan memegang kaso pintu yang terbuka.)
(Kepala melongok ke kiri ke kanan memperhatikan ujung lorong; takut; khawatir; cemas.)
Di sisi kiri lorong terlihat setitik merah bekerlap-kerlip, mengambang begitu saja. Titik merah kadang bergerak sambil tetap bekerlap-kerlip mengambang.
“Siapa di situ?!”
….
(Penasaran; takut; cemas; berjalan mendekati si titik.)
(Berjalan; hati awas; pikiran bertanya-tanya.)
“Ini siapa?”
“Aku …. Mati lampu, cuaca panas, nggak bisa tidur.”
Bara api di ujung rokok menyala menguning lalu kemerah-merahan saat diisap napasnya.
“Oh, aku kira siapa. Ada kamu lihat seseorang lewat, barusan?”
Ia diam, menggelengkan kepalanya.
(Berjalan kembali menuju kamar; hati waswas berubah lega.)
(Berbaring di tempat tidur; mengusap dahi yang berkeringat.)
(Tertidur.)
Pukul 03. 40.
(Terbangun dari tidur.)
(Bangun dari tempat tidur; mengambil handuk dan peralatan mandi.)
(Berjalan menuju kamar mandi.)
(Di dalam kamar mandi; membuka baju; celana luar; celana dalam.)
(Terkaget-kaget; mata terbelalak; tangan kanan menyentuh cairan putih agak kental yang menempel di celana dalam bagian sisi dalam.)
Apa ini? (Mengingat-ingat; memastikan ingatan tidak ada bermimpi saat tidur barusan.)
Hhhh …. (Tanpa berpakaian; mandi; junub.)
(Mengeringkan badan; berpakaian.)
(Berwudu; keluar dari kamar mandi; berjalan; menuju kamar tidur.)
Pukul 04.25.
(Salat qabla Subuh.)
….
(Salat Subuh.)
(Berzikir.)
Sssttt … (telinga kanan mendengar suara).
Apa?
Kamu tahu, apa yang sebenarnya...?
Tidak … kamu tahu?
Ya … kamu mau tahu?—
Ya, apa?
Ada sosok jin perempuan yang suka sama kamu. Itulah kenapa, kamu semalam tidak bisa bergerak, meronta, berbicara. Hanya hatimu dan pikiranmu saja yang bisa bicara.
Lalu?
Tubuhmu ditindihnya, pergelangan kedua tanganmu dipegangnya hingga kamu menjadi kaku seluruh tubuhmu di atas tempat tidur.
Jadi? (Bertanya-tanya; penasaran.)
Ya, kamu junub, kan?
Ya.
Tidak bermimpi?
Tidak.
Kenapa "basah"?
(Berpikir; bertanya-tanya; mendapat jawabannya; tak yakin dengan jawaban yang didapat.)
….
Perempuan itu sudah begitu sukanya kepada kamu hingga ….
Hah?!
….
“Jadi”, enggak?
….
….
“Jadi” hamil, enggak?! (Was-was; penasaran; cemas.)
….
….
…. (©)