Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Hukuman Paling Berat
6
Suka
14,779
Dibaca

"Menurutmu, apa hukuman paling berat untuk seorang manusia hidup?"

Tiba-tiba saja, Rumi berkata seperti itu, aku tahu dia sedang merasa rendah diri lagi.

"Wah, apa ya? Kok tiba-tiba pertanyaannya kayak begini? Kamu nggak papa, 'kan?"

Aku berusaha mendinginkan pikirannya, berbahaya jika dia sudah seperti ini. Aku diam-diam menyembunyikan benda-benda tajam.

"Bisa dibilang iya, bisa dibilang juga tidak. Hhmm ...."

Perkiraanku sepertinya tidak melenceng kali ini.

"Sepertinya terlalu sulit, ya? Hidup sepertinya terlalu menekan kamu, tapi kamu tidak sendirian, kok. Bahkan orang yang kita kira baik-baik saja, dia sedang menyembunyikan luka yang berusaha dia sembuhkan. Jadi jangan terus menempatkan diri kamu untuk orang lain salahkan, aku sayang kamu, tolong hanya ingat itu saja."

Aku memegang tangan Rumi, dia harus tau, aku akan selalu ada.

"Aku tidak apa-apa, Abi. Aku hanya berpikir ... aku hanya merasa bersalah, dan itu sudah menjadi salah satu hukuman terberat dari segala jenis bentuk hukuman yang ada di dunia ini," ucapnya penuh duka.

"Kenapa hanya kamu yang merasa bersalah? Memangnya mereka juga tak membuat hal yang sama terhadapmu. Dengan membuat mata cantikmu bengkak seperti saat ini." Aku mengusap kelopak matanya lembut, matanya terlalu indah untuk dilewatkan begitu saja. "Mereka juga patut untuk meminta maaf terhadapmu, mereka tidak tau kamu seperti apa, berjuangnya seperti apa, hidupmu seperti apa, mereka juga tidak tau, kamu sedang berusaha menyembuhkan diri. Jadi, kenapa hanya perasaan mereka yang kamu pedulikan, mereka tak seharusnya menempatkan diri sebagai korban atas masa lalu mereka, kemudian menyalahkan orang lain, hanya karena satu kesalahan kita."

"Huh, aku tidak tau, semua itu masih abu-abu, dan betul rasa sakitnya ...."

Air matanya kembali lagi menetes.

"Sudah, kamu tidak sadar, mereka pengaruhi hal buruk sama kamu. Kamu padahal sudah berusaha bersikap baik, kamu juga berusaha berbicara dengan banyak orang, padahal kamu takut dengan mereka. Kamu tidak sadar ya, mereka yang membuat kamu terlihat jahat, mereka yang menggiring kamu untuk berselisih paham, padahal kamu hanya coba mencairkan suasana dan hanya ingin menyuarakan pendapat. Mereka sendiri yang sudah gertak kamu untuk berhenti dan abaikan yang lain."

Aku terlalu tau dirinya, dia selalu membagi apa pun kepadaku, dan aku ingin dia terus membaginya denganku.

"Benar, tapi aku tetap jahat," ujarnya, pilu.

"Jika kamu yang hanya melakukan sekali kesalahan, dianggap jahat, lalu apa jabatan yang pantas untuk mereka yang menghakimi kamu tanpa mereka tahu alasannya? Aku tidak paham, kenapa ketidaktahuan seseorang bisa membuat mereka menjatuhkan orang lain. Kamu boleh merutuki nasib, tapi cukup sampai di sini, ayo bangkit lagi, sia-sia saja usahamu selama ini, jika kamu membiarkan orang lain menekanmu seperti ini. Bangkit lagi, meskipun orang lain tak peduli dengan usahamu, setidaknya orang yang diam-diam mendukungmu tanpa sepengetahuan kamu, merasa sedikit lega dan bangga padamu. Ayo bangkit, ada aku di sini."

Aku tersenyum, mendekap dirinya yang sedang kalut karena perasaan bersalahnya. Aku harap dia bisa tenang kembali, Rumi terlalu mencemaskan orang lain, tanpa mempedulikan hatinya yang hancur.

"Tetaplah berpikir positif, meskipun orang lain menjatuhkan rasa percaya dirimu," kataku.

"Mereka tetap yang paling berharga untukku, jadi ketika aku membuat salah terhadap mereka, aku merasa sudah keterlaluan. Aku harap ada hati lapang, dan mereka membuka pintu maaf untukku. Aku hanya ingin meminta maaf, tanpa harus dijatuhkan lagi. Semoga mereka berbesar hati dan memberi pengertian terhadapku. Nasihat dan peringatannya sudah menyadarkanku, tapi mudah-mudahan mereka juga mengerti, aku juga butuh waktu untuk menyendiri."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Madah di Balik Tabir
ANINZIAH
Flash
Bronze
Berkhayal
B12
Flash
Hukuman Paling Berat
Yutanis
Novel
Wanita dalam Pasung
Rina Anggraeni Safia
Flash
TERLALU BAIK
SURIYANA
Flash
Bronze
PADI & ILALLANG
Rahmayanti
Flash
Pengarang Idola
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Senja Tanpa Jingga
tommy
Skrip Film
Sintia Yang Terbuang Cinta
silvi budiyanti
Cerpen
Samudra yang Bisu
E. N. Mahera
Novel
Bronze
Kebahagian sederhana
Priscilla loissa valentine
Flash
Banjir yang Tidak Jadi Datang
Art Fadilah
Flash
Ellipsism de Nocte
Aisyah KW
Cerpen
Bronze
Penulis Cilik
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Lahir dari luka, Tumbuh dari cinta
Weni Artika Untarie
Rekomendasi
Flash
Hukuman Paling Berat
Yutanis
Flash
Laras Hebat!
Yutanis
Flash
Masih Pantaskah Kau Kupertahankan
Yutanis
Flash
Kejar Woi, Kejar!
Yutanis
Novel
Bronze
EGOIS
Yutanis
Flash
Masih Pantaskah Kau Kupertahankan
Yutanis
Cerpen
Cerita Juju Pindah ke Rumah Besar
Yutanis
Cerpen
I Have Nothing
Yutanis
Cerpen
REKAM
Yutanis
Flash
KECEWA
Yutanis
Flash
Masih Pantaskah Kau Kupertahankan (End)
Yutanis
Flash
Masih Pantaskah Kau Kupertahankan
Yutanis
Novel
Musang Betina Berbulu Ayam
Yutanis
Cerpen
Balik Gagang
Yutanis
Novel
ZAGADKA: Di Ujung Pintu Rimba Gunung Marapi 2.891 mdpl
Yutanis