Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Sudah tiga tahun lamanya Diandra terjebak dalam hubungan toxic. Ia menjalin hubungan dengan Rendra yang memiliki sikap posesif. Hingga membuatnya merasa terkekang. Selama berpacaran dengan Rendra tak pernah ada tawa di wajah Diandra, setidaknya hal itu yang dirasakan teman-temannya.
Wajah Diandra sering kali murung dan bersedih, seolah tertekan.
Suatu hari Diandra sedang mengerjakan tugas di rumah Aldo bersama dengan teman-teman kelompoknya, sengaja ia tak memberi tahu Rendra jika hari ini ia kerja kelompok di rumah Aldo karena ia tahu Rendra akan melarangnya sedangkan ini adalah tugas yang sangat penting. Tapi ternyata diam-diam Rendra membuntuti Diandra, Rendra yang memiliki sikap arogan datang ke rumah Aldo tanpa permisi. Ia menarik Diandra keluar dari rumah Aldo.
Teman-teman yang melihat kejadian itu mencoba menenangkan Rendra tapi tetap saja tidak bisa. Rendra benar-benar dikuasai amarah.
“Kamu kenapa enggak bilang sama aku kalau mau ke rumah Aldo ? Berani kamu sama aku ? Kamu ingat ya, aku bisa saja melakukan apapun yang aku mau termasuk-”
“Termasuk apa ? Menyakiti aku ? Menyakiti orang disekitarku ? Terserah kamu Ndra aku udah capek sama semuanya, aku muak ! Mulai sekarang kita putus !” Jawab Diandra dengan suara bergetar.
Diandra masuk kembali ke dalam rumah Aldo dan menutup pintunya rapat-rapat sedangkan Rendra masih terpaku melihat sikap Diandra yang selama ini hanya diam mendengar gertakannya sekarang berani memberontak.
Teman-teman Diandra mencoba menghiburnya termasuk Aldo yang menyambut baik sikap Diandra. Bagi gadis itu tiga tahun sudah cukup baginya, mengorbankan hidupnya untuk orang lain. Selama ini dengan alasan cinta ia menggadaikan kebahagiaannya. Menjadi budak cinta Rendra dan sekarang ia tak ingin lagi. Ia akan mencintai dirinya dan memastikan bahwa dirinya akan bahagia.