Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
MEMORIZE YOU
1
Suka
2,376
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Sendiri, duduk berselunjur kaki. Bersandarkan sebatang pohon akasia. Menegakkan badan, mendongakkan wajah menghadap langit. Awan berarak pelan. Sinar hangat mentari sore. Angin berhembus lembut.

Di atas bukit kecil di tanah keluargamu inilah tempat kita selalu menghabiskan sore di hari minggu. Setiap minggu, sehabis ba’da Ashar kita berdua duduk menikmati pemandangan langit. Melepas lelah setelah seminggu bekerja. Melepas rindu dan sayang berdua. Aku bersandar di batang akasia ini dan kau bersandar di tubuhku sambil memeluk sebelah tanganku. Terkadang sambil membaca buku yang kita bawa. Terkadang membaca majalah. Bahkan sekedar membaca komik. Saling bercanda dan tertawa bahagia. Tiada musik dan tanpa lagu. Hanya suara deru angin bersama kicau burung yang memenuhi cakrawala.

Tapi kini semuanya ku nikmati sendiri...

Kehilangan dirimu membuatku kesepian. Aku rindu pada semua kenangan yang pernah kita lalui. Aku ingin mengulang kembali semua itu bersamamu. Tapi aku sadar bahwa itu tak mungkin ku dapatkan kembali.

Dirimulah yang membuatku sadar akan arti hidup. Dirimu yang menarikku keluar dari hidupku yang hanya menyia-nyiakan waktu, lalu mengajarkan dan membimbingku akan arti mengenal Tuhan. Bahwa agama tidak hanya sekedar sholat, berpuasa di bulan ramadan, zakat dan berhari raya. Agama lebih dari itu. Dan dirimulah yang mengajarkan semua itu padaku.

Tak pernah sedikitpun kau mengeluh karena keterbatasan pengetahuanku akan agamaku. Sebaliknya, kau semakin semangat untuk mengajarkanku tentang kehidupan beragama dari pengetahuan yang kau miliki. Dan itu membuatku semakin kagum padamu dan menimbulkan perasaan nyaman dalam diri ini yang membuatku semakin mencintaimu.

Aku bahagia. Bersamamu terasa menyenangkan. Tapi mengapa secepat itu kau pergi meninggalkanku?

There’s she go, up in the sky....

There’s she go, beyond the cloud....

Aku sangat terpukul saat mendapat kabar bahwa kau telah pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya. Aku tak percaya. Aku benar-benar tak mau mempercayainya walau kini ketakutan memenuhi kepalaku. Dan segala bayangan akan dirimu kini berputar di kepalaku.

Aku hanya mencoba untuk tetap tegak berdiri dengan kaki yang semakin goyah lemah tak berdaya. Detak jantungku seakan berhenti dan otakku tak berfungsi sebagaimana mestinya. Hingga saat aku dibawa di hadapanmu yang terbaring dibalik kain putih, semua asa dan kekuatanku akhirnya hilang. Harapan bahwa semua kabar yang ku dengar hanyalah sebuah mimpi, buyar seketika. Aku jatuh terduduk dengan air mata yang terus mengalir dipipiku.

Mereka membujukku. Mereka membelai bahuku. Mereka memelukku. Mencoba menghiburku dengan kata-kata agar aku bisa tabah menghadapi semua ini.

Tapi laki-laki juga punya air mata. Punya kesedihan. Punya perasaan nelangsa dan duka karena cinta yang terenggut hilang secara paksa. Lalu mengapa aku tak boleh menangis?

Hingga ke pemakaman terakhirmu, aku tetap menangis. Tanpa raungan, tanpa isakan. Hanya mulutku yang melafaskan namamu, memanggil dan terus memanggil namamu.

Semuanya kini telah berakhir bersama separuh jiwaku yang kau bawa bersama. Terkubur dalam dekapan erat tanganmu yang menungguku di atas sana.

Dan kini, hanya kenangan inilah satu-satunya harta berharga yang ku miliki. Mengenangmu menghangatkan hatiku, menyejukkan jiwaku dan menggetarkan tubuhku. Bersamamu aku tahu bagaimana rasanya membutuhkan seseorang di sisiku, merasakan keindahan dan berbagi kebahagiaan. Bersamamu untuk pertama kali aku benar-benar mengerti bagaimana sebenarnya cinta itu.

Semua itu akan terus ku bawa dan terus ku jaga. Bersama dengan kenangan akan syair kita yang terus ku lafaskan lembut di telingamu....

Karena aku tercipta di dunia ini

Untuk menjadi saksi dan bagian darimu

Saat kita memulai kebahagiaan ini

Hingga nanti saat semuanya berakhir

Bahwa semuanya pasti akan mati

Dan terkubur membusuk lalu hilang terlupakan

Namun hanya perasaan dan kenangan ini

Yang akan kekal abadi

Selamanya

Kau dengarkan suaraku...?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
MEMORIZE YOU
Iman Siputra
Cerpen
Bronze
Jangan Cemburu
Diyah Ayu NH
Novel
SERENADE
Ratih Abeey
Novel
I Love U !!! Do Not Panic.
Rizky Brawijaya
Flash
Bronze
Selalu Ada New York di Hatiku
Shabrina Farha Nisa
Novel
Gold
Menemani Setiap Detik Rasa Sepi
Falcon Publishing
Novel
Catatan Senja
Denesa Ekalista
Novel
Perjalanan Cinta Naya
Ochiieet Queenbee
Novel
Gold
THE VISUAL ART OF LOVE
Mizan Publishing
Flash
Sore Di Tepi Danau
Ikal
Novel
Padaku ( 나에게 )
Alif
Novel
Seberkas Cinta untuk Dia (SETIA)
Ablagate Rifera
Novel
Gold
Rezeki Itu Misteri Mati Itu Pasti
Mizan Publishing
Novel
Tinta Darah
Sylvia Damayanti
Novel
Gold
Saat Kita Jatuh Cinta
Republika Penerbit
Rekomendasi
Flash
MEMORIZE YOU
Iman Siputra
Cerpen
Bronze
JANDA by Iman Siputra
Iman Siputra
Novel
Bronze
Mengukir bahagia dilukisan senja
Iman Siputra
Cerpen
Bronze
MAMAKU INGIN MENIKAH LAGI
Iman Siputra
Cerpen
Bronze
KEPERAWANAN
Iman Siputra
Cerpen
Bronze
RUMAH ALLAH
Iman Siputra
Cerpen
Bronze
PLAYBOY
Iman Siputra
Cerpen
BENERIN KAMU
Iman Siputra
Cerpen
Bronze
PERAWAN TUA
Iman Siputra
Cerpen
Bronze
MEMILIH SATU DIANTARA DUA
Iman Siputra
Cerpen
Bronze
KENANGAN
Iman Siputra
Flash
CINTA
Iman Siputra
Cerpen
Bronze
AKU, ISTRI KEDUA
Iman Siputra
Cerpen
Bronze
BERMADU ATAU ANDARTU?
Iman Siputra
Novel
KUMOHON JANGAN MENANGIS SESEDIH ITU
Iman Siputra