Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
MENANTI
2
Suka
11,755
Dibaca

Kakinya bergerak mondar-mandir di ruang tamu. Sesekali ia berhenti tepat di depan pintu rumah berwarna cokelat yang masih tertutup. Dipandanginya papan kayu itu dengan lamat-lamat, sekaligus mempertajam indra pendengarannya. Suara sekecil apa pun akan membuatnya bergegas menuju pintu dan membukanya. Melongokkan kepala ke luar berharap yang ia tunggu akan segera datang.

Berkali-kali ia mengecek benda pipih di tangannya. Mengecek angka yang tiap menitnya berubah menjadi jam. Tak lupa pula mengecek notifikasi pesan masuk atau mungkin daftar panggilan. Siapa tahu ada panggilan masuk yang tidak ia sadari, meski rasanya mustahil karena benda itu tak pernah lepas dari tangannya barang sedetik pun.

Rasanya ia sudah tidak sabar lagi menanti. Bibir merahnya berkecumik merapal doa agar yang ia nantikan segera muncul. Ia tidak mau makan atau minum, bahkan duduk sejenak untuk beristirahat. Padahal dengan mengenakan sepatu hak tinggi dalam waktu lama, bisa membuat tumitnya lecet. Namun, ia tetap bersikeras.

Ia memang keras kepala. Tidak ada yang mampu menggoyahkan pendiriannya kecuali dirinya sendiri.

“Aku khawatir dia akan kecewa jika aku tidak menyambutnya di depan pintu seperti biasa. Kau tahu ‘kan dia begitu manja dan sayang padaku.” Begitu selalu yang ia katakan jika seseorang menyuruhnya berhenti.

Sampai akhirnya, sang pria yang senantiasa menemaninya berkata dengan nada frustrasi dan hati teriris, “Berhentilah, Sayang! Jangan kau tunggu lagi. Dia tidak akan datang. Dia sudah pergi ke Surga seminggu yang lalu!”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (6)
Rekomendasi dari Drama
Novel
SANDWICH
Charlotte Diana
Komik
Bronze
Salvation
Mery Shera
Skrip Film
Nge-Band! 101
Yorandy Milan Soraga
Flash
MENANTI
Lirin Kartini
Flash
Penerimaan Rasa
Elysiaaan
Flash
Nyonya Gerda dan Sepasang Rusa
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Segenggam Ikhlas untuk Autis
Nurul Wulan
Flash
Jalan Sepajang Malam
Rafael Yanuar
Flash
Bronze
Anak Perempuan Ayah
Siti Soleha
Flash
PULANG
Gadhinia Devi Widiyanti
Flash
Bronze
Aku Rindu Mama
Nuel Lubis
Flash
Bronze
Nasi
godok
Cerpen
Bronze
SEBATAS KATA
Ibnu alpan
Novel
Emak-Emak Sekolahan
R Fauzia
Cerpen
Bronze
Kisah yang Diakhiri dengan Kata Maki
Muram Batu
Rekomendasi
Flash
MENANTI
Lirin Kartini
Flash
Bronze
Sebingkai Foto
Lirin Kartini
Novel
Bronze
KALA ITU
Lirin Kartini
Novel
TWIN BUT NOT TWINS
Lirin Kartini
Cerpen
Bronze
PRADUGA
Lirin Kartini
Novel
Me and The Sisters
Lirin Kartini
Novel
(Jangan) Ada Tomat Di Antara Kita
Lirin Kartini
Flash
Sepatu untuk Alin
Lirin Kartini
Novel
Di Antara Bintang Di Langit
Lirin Kartini
Cerpen
Bronze
INJURY TIME
Lirin Kartini
Flash
BALAPAN
Lirin Kartini
Novel
When I Meet You Again
Lirin Kartini
Flash
Bronze
Rindu di Awal November
Lirin Kartini
Komik
Bronze
Only You
Lirin Kartini
Cerpen
Broken Promise
Lirin Kartini