Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
"Aku tidak menginginkan apapun selain dekat denganmu. Tidak lebih tidak kurang." Demikian yang diucapkan pria yang duduk di sebelahnya.
Menikmati malam dengan duduk berdampingan di tengah lapangan yang sunyi sembari menatap langit yang dihiasi kelap-kelip bintang, bagi Finn dan Gwen merupakan sebuah kemewahan yang tiada tara.
Gwen menoleh, menatap Finn setelah mendengar ucapannya. Sebuah keinginan sederhana namun sulit untuk diwujudkan.
"Itu lebih sulit bahkan bila kau memintaku untuk mengambilkan bintang di langit." Gwen tersenyum pahit.
Finn menatapnya dan membelai rambutnya dengan lembut. Merapikan helaian rambut berwarna keemasan yang tertiup angin malam dengan hati-hati.
"Aku tahu. Ternyata kasih tak sampai itu lebih menyakitkan daripada sebuah pengkhianatan," bisiknya lirih di telinga Gwen.
"Finn, seandainya waktu dapat diputar kembali, aku akan berlari sekalipun ke ujung dunia untuk mencarimu agar kita tidak terlambat untuk bertemu." Gwen menundukkan kepalanya, memejamkan matanya menahan tangis.
"Sayangnya kita tidak diberi kesempatan sekalipun itu hanya sekadar berhandai-handai." Finn mendongak menatap langit di atas mereka.
"Gwen ambilkan Bintang untukku agar jika malam-malam kelak tanpamu masih ada sinar bintang menemaniku." Finn menunjuk ke langit.
Gwen mendongak dan turut menatap langit. Tangannya terulur seakan-akan ingin menggapai sebuah bintang.
Perlahan kedua tangan sepasang insan itu bertaut dan saling menggenggam. Bersama mereka akan menggapai bintang nun jauh di atas langit.
Sebuah percakapan di suatu malam yang menjadi percakapan terakhir Finn dan Gwen. Kini keduanya kembali pada kehidupan mereka masing-masing.
Tidak saling mengenal atau menyapa saat bersua, tidak saling menatap meski saling merindu. Hanya bisa berharap akan ada malam di mana mereka dapat menghabiskan waktu bersama.