Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Nyanyian Sepi
2
Suka
13,050
Dibaca

Bernyanyilah dengan lantang, niscaya bumi dan langit akan mendengar. Beryanyilah dengan berani, niscaya kau bisa mengubah dunia. Bernyanyilah dengan merdu, niscaya hutan dan laut akan menjadi sahabatmu. Namun, sesekali cobalah bernyanyi dengan tulus, niscaya cinta akan datang kepadamu.

Syair tulus membawa makna dalam, mustahil tidak dinikmati oleh makhluk mana pun yang memiliki telinga. Syair jujur menimbulkan getaran kuat, mustahil tidak dinikmati oleh makhluk mana pun yang tidak memiliki telinga.

“Nyanyian tulus dapat membimbing cinta sejati kepadamu, atau malah membimbingmu pada cinta sejati. Itulah sebagaimana mestinya.”

“Bagaimana cara mengetahui nyanyian mana yang dimaksudkan untuk kita?”

“Kau akan tahu saat mendengarnya. Seperti, tusukkan cepat pada jantung, tapi tidak sakit malah menggembirakan.”

Para tetua mengatakan hal-hal paling aneh bagi pendengaran kawala muda. Seolah-olah keduanya hidup dalam dunia berbeda, tapi dipaksa berinteraksi satu sama lain.

Keduanya mungkin berusaha untuk saling mengerti, hanya saja untuk saling mengerti, usaha itu tidak pernah cukup kuat. Dan tidak pernah ada yang benar-benar mencoba lebih keras.

“Dahulu bumi berwarna hijau dan oranye.” Sang kakek bicara lagi. “Kami bernyanyi sepanjang hari, pohon-pohon menari tanpa henti, matahari ikut bersiul membawa angin-angin musim semi.”

Satu lagi hal-hal yang gemar dibicarakan para tetua, kebanggaan mereka akan masa lampau. Dahulu begini, dahulu begitu. Kawala muda tidak pernah suka mendengar bagian itu sama sekali, kedengaran terlalu fantasi, terlalu mustahil.

Maka dari itu kawala muda selalu mengejek dan tertawa. Atau mungkin segala ejekan muncul akibat perasaan iri kawala muda yang tidak bisa menjadi bagian dalam fantasi tersebut, serta penyesalan karena tidak bisa mempertahankannya.

“Dahulu kita terbang ramai-ramai ....”

Kakek tertegun sejenak.

“Dahulu kita ramai.”

Kakek menatap cucunya lekat-lekat. Anak itu sangat siap menghadapi dunia, tanpa mengetahui apakah dunia akan bersikap baik kepadanya.

“Ketahuilah, Nak. Kesulitan yang kuhadapi dulu pasti berbeda dari kesulitan yang akan kau hadapi sekarang. Namun, keduanya sama-sama kesulitan dan kesulitan tidak akan bersikap mudah kepadamu.”

Sang cucu mengangguk antusias. Entah itu berarti dia mengerti, atau dia mengangguk agar sang kakek melanjutkan nasehat yang sejauh ini tidak bemakna apa-apa di telinganya. Namun, sang kakek malah diam, seolah nasehat tadi memang untuaian kata yang cukup menyampaikan ribuan makna.

“Apa kesulitan kakek?”

“Mencari nyanyian mana yang harus didengar dan dikejar.”

“Apa kesulitanku?”

“Mencari.”

Percakapan berakhir di situ. Sang cucu pergi tanpa menerima satu nasehat pun, padahal sang kakek sudah memberinya ribuan. Kalian ingat, para tetua dan kawala muda tidak pernah sejalan, dan mereka tidak pernah berusaha. Pada akhirnya kedua belah pihak mengerti saat semua sudah terlambat.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Smart Bad Girl
Desi Restiana A
Skrip Film
Serendipity
Salma Maydinah
Skrip Film
Daun di Antara Mawar & Melati (Script)
Rika Kurnia
Skrip Film
LOVE DRAWS
Cloverbean
Skrip Film
Bahagiamu Luka bagiku
yuntari ifti
Skrip Film
Friend or Lover
Aquariusang
Flash
Amnesia
Nunik Farida
Flash
Nyanyian Sepi
Impy Island
Flash
Bronze
SINIS
Dian N Khan
Cerpen
Cerita yang Tak Pernah Selesai
Rizki Mubarok
Skrip Film
(Gak) Butuh Mama Baru!!!
Annisa Nurul Fitri Holle
Flash
Dokumen Rahasia
Luca Scofish
Flash
Rindu di Balik Jendela
Ravistara
Flash
Pelukis Malam hari
Dava Satya
Flash
Ellipsism de Nocte
Aisyah KW
Rekomendasi
Flash
Nyanyian Sepi
Impy Island
Flash
Ikan
Impy Island
Flash
Sejatinya Dunia
Impy Island
Flash
Year '39
Impy Island
Novel
Saturday Class
Impy Island
Novel
Cynthia the Candy Addict
Impy Island
Flash
Di Luar Jendela
Impy Island
Novel
The Rugrats Theory
Impy Island
Flash
Persekongkolan Roh dan Malam
Impy Island
Novel
Bronze
Goldwind Family
Impy Island
Flash
Kapok!
Impy Island
Flash
Berlayar di Danau
Impy Island
Flash
Kebiasaan Buruk
Impy Island
Flash
12
Impy Island
Flash
Image dan Gengsi
Impy Island