Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Talk With Mr. Star
4
Suka
2,456
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

*SMA*

"Aku kemarin dibawakan kepiting Bapak hasil tangkapan dari tambak. Besar sekali," ucap saudari kembarku di pesan suara. Aku hanya mendengarkan sembari mempersiapkan bahan untuk part time esok.

"Aku kemarin diajak Papa makan di restoran mewah. Menyenangkan sekali," ucap saudari tiriku saat aku mengunjungi rumah Papa angkatku.

"Kamu tahu dek? Kemarin bapak memasak untuk kami sekeluarga. Masakan yang enak sekali," ucap kakak kandungku saat panggilan video bersama kakakku yang lain. Aku kembali hanya bisa menyimak sembari menyiapkan materi untuk mengajar beberapa jam lagi.

"Wisuda besok Papa yang akan datang mengambil ijasah bersamaku," cerita teman sebangkuku setelah selesai latihan untuk acara kelulusan kami.

*Rumah*

"Ma, bagaimana jika wisuda besok Papa yang mengambil ijasah bersamaku?" Tanyaku tiba-tiba.

"Kamu ingin Papamu yang mengambil? Bukan Mama?" Tanya Mama angkatku dingin.

"Ah tidak, hanya bertanya saja," jawabku.

"Pertanyaan konyol. Bahkan kamu sudah tahu jika Papamu sudah betah dengan keluarga barunya. Sudah, mama mengantuk. Mama tidur dulu," ucap Mama angkatku.

Pada akhirnya, aku sendiri yang mengambil ijasah kelulusanku. Karena pandemi covid-19, acara wisudaku dibatalkan.

*Kuliah*

"Besok bapak yang akan mengantarku ke kos baru," ucap temanku ketika sudah memasuki awal semester baru. Aku hanya tersenyum sembari menata pakaian untuk pindah.

*Hati-hati pulangnya Pa, terima kasih sudah mengantarku," ucap teman kuliahku turun dari mobil milik keluarganya. Aku mencoba menghiraukan dengan melanjutkan langkah kakiku memasuki kelas.

*Libur semester*

"Apakah kamu akan pulang sendiri libur semester ini?" Tanya teman kuliahku.

"Iya, kamu juga?" Tanyaku singkat.

"Tentu saja tidak. Ayahku yang akan datang ke kos untuk menjemputku pulang. Kalau begitu aku pergi dulu," jawab teman kuliahku lantas bergegas menghampiri Ayahnya yang sudah datang menjemputnya. Lagi-lagi hanya bisa tersenyum melihatnya.

*Rumah*

"Ma, uang saku dia Papa pakai buat kebutuhan sekolah adiknya dulu ya," ucap Papa angkatku kepada Mama angkatku di telepon. Aku bisa mendengarnya karena Mama menyalakan pengeras suara.

"Terserah!" Jawab Mama dingin.

*Kos*

"Nak, Papamu tadi telepon katanya uang bulanan kamu dipakai untuk berobat kakak tirimu dulu. Dia masuk rumah sakit katanya," ucap Mama sedikit ketus.

"Iya, tak apa. Semoga cepat sembuh untuk kakak. lagipula uang hasil part time ku masih ada kok. Mama tenang saja," ucapku getir.

*on job training*

"Huh, aku kesal dengan papaku, bagaimana bisa uang jajanku dipotong bulan ini," gerutu teman baruku saat on job training.

"Mungkin kamu melakukan kesalahan yang membuat Papamu marah," jawab temanku yang lain. Aku hanya mengangguk melanjutkan mengulas materi.

"Iya sih, karena aku kemarin merusak mobil Papaku karena tidak sengaja menabrak mobil orang lain," ucap nya santai.

"Oh tidak. Papamu pasti marah besar," balas temanku yang lain.

"Tentu tidak. Papaku kan sayang aku," ucapnya.

*Taman*

Di salah satu bangku taman ada seorang anak perempuan makan es krim dengan ayahnya. Di sisi taman yang lain ada dua anak laki-laki dan perempuan sedang bermain dengan ayah dan ibunya. Di waktu yang bersamaan ada siswa sekolah menengah sedang menceritakan keadaan sekolahnya kepada ayahnya. Mereka melewatiku seolah tak ada siapapun disana.

"Hey! Kenapa melamun? Kamu cemburu dengan mereka yang bersama ayahnya?" Tanya teman kuliahku.

"Cemburu? Tidak," jawabku singkat.

"Cemburu? Iya. Bohong jika aku tidak cemburu. Aku memiliki banyak Ayah, tetapi bahkan tidak bersama dengan salah satunya," ucapku dalam hati.

*malam hari*

"Mr. Star, aku kembali. Aku tahu kamu sudah bosan mendengarkan ceritaku. Mungkin jika kamu bisa berbicara, pasti sudah mengomel karena dari kecil aku telah menceritakan hal yang sama berulang kali. Tetapi ijinkan aku bercerita kembali hari ini. Lagi. Tolong sampaikan padanya. Aku, ingin bercerita dengan Ayah. Aku, ingin merasakan peran ayah. Aku, ingin menghabiskan waktu bersama Ayah. Aku, ingin memiliki Ayah. Dari aku, gadis yang ingin merasakan hebatnya sosok Ayah,"

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Talk With Mr. Star
A. R. Pratiwi
Flash
Titik Tertinggi
Suci Mulyati
Skrip Film
Kita, Kota dan Dosa
Rolly Roudell
Novel
Kuncup Berlian
Ais Aisih
Novel
Bronze
Janda Corona Menggugah
Abdul Muis Syam
Novel
Tidak Ada Desember Tahun Ini
dey
Novel
Bronze
Please, Come Back
Ica
Novel
Dear AS[Abun Sungkar]
Nur Fitriani
Novel
Hidup kelabu
syaehoni
Novel
Unperfect Marriage
Elisabet Erlias Purba
Novel
We School : Sesak
Putri Lailani
Novel
ARADHEA
Rudie Chakil
Novel
Gold
Perjalanan Mengalahkan Waktu
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Benang yang Terputus
Dwiend
Novel
Bronze
Di Tepi Sungai Pangkajene
F Daus AR
Rekomendasi
Flash
Talk With Mr. Star
A. R. Pratiwi
Flash
Bronze
Pulang
A. R. Pratiwi
Novel
Bronze
Tiga Raga
A. R. Pratiwi