Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Warisan Tuan Reading
49
Suka
2,778
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Saat muda Tuan Reading Wellington bekerja sebagai juru tulis di kantor kejaksaan kota Weston. Ia menyisihkan sebagian gajinya untuk membeli buku. Ia juga sering mendapatkan hadiah buku dari atasan dan rekan-rekan kerjanya. Sebagi...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@adetrimarga : Terima kasih, Kak. Semoga terhibur.
Rekomendasi dari Drama
Flash
Bronze
Warisan Tuan Reading
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Cinta Gawat Darurat
Safitri
Novel
Gold
KKPK The Naughty Girl
Mizan Publishing
Novel
Gold
PCPK Miss Online
Noura Publishing
Flash
Di Kala Senja dan Sebelum Senja Datang Kembali
Athar Farha
Novel
My Little Princess
Natasha Dialove
Novel
Bronze
Down To Earth
Siti Nur Holipah
Novel
Gold
PCPK Move On
Noura Publishing
Komik
Bronze
Brother Act
Helsy Ariesta
Flash
Si Penghibur Ulung
NO-NAME
Flash
Bronze
Drama
B12
Flash
HILANGNYA SEORANG GADIS
Arai Merah
Novel
A Little Hope
Triyanti Fitri
Novel
Gold
Cinta dalam 99 Nama-Mu
Republika Penerbit
Novel
Kutukan Cinta Pertama
Ai Bi
Rekomendasi
Flash
Bronze
Warisan Tuan Reading
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Malam Jumat
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Cinta yang Tak Mungkin Bersatu
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Kecupan Rere
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Kinjeng Biru (Cinta yang Kandas)
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Kurir
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Kursi Goyang, Kursi Maut
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Setelah Tidak Bermotor Lagi
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Warung Tetangga Bangkrut
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Konsultan Skripsi
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Sisi Romantis Seorang Pembunuh
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Kepalsuan
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Menembak Gagak
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Patmo & Cerita Kematian Anaknya
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Surat dari Penjara
Sulistiyo Suparno