Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Potong Tangan
42
Suka
2,558
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Pencuri harus dipotong tangannya, begitulah intisari tausiah dari Ustaz Arifin. 

“Orang ini mencuri ayam. Tangannya harus dipotong. Cepat, Ustaz. Potong tangannya!” sahut si lelaki bertato.

Jujur Prasetyo menangis di bawah poho...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@nadia : Terima kasih, Kak. Semoga terhibur.
Ceritanya menarik
@ferryairlangga : Terima kasih. Semoga terhibur.
Rekomendasi dari Drama
Flash
Bronze
Potong Tangan
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Anak kolong
Eko Hartono
Novel
Ruang dan Batas
Sri Winarti
Flash
Pupa
Elysiaaan
Novel
Bronze
Janji Allah~Novel~
Herman Sim
Novel
Bronze
Rindu Senja
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Audy 1993: Diary Anak SMP
Nadya Wijanarko
Novel
Bronze
Please, PROTECT ME!
Charansa
Novel
Gold
Rahasia Huruf T
Mizan Publishing
Novel
Bronze
REYNA
Si Pena
Novel
Bronze
KEDUA KALI
Novya
Novel
Bronze
Sahabatku Ina
SOS (Share Our Story)
Novel
Gold
Let's Break Up
Bentang Pustaka
Skrip Film
Misi Kafe Biru
Nadia Seassi
Cerpen
Bronze
PLAYBOY
Iman Siputra
Rekomendasi
Flash
Bronze
Potong Tangan
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Sisi Romantis Seorang Pembunuh
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Pisau
Sulistiyo Suparno
Flash
Hormat Bendera Grak !!!
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Jangan Berurusan dengan Polisi
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Kiat Sukses Wawancara Kerja
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Bintang Sinetron
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Jangan Pacari Kakakku
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Kecupan Rere
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Ternyata Begini Rasa Cemburu
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Ibu Datang Membawa Seorang Gadis
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Warisan Tuan Reading
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Warung Tetangga Bangkrut
Sulistiyo Suparno
Flash
Cinta di Ujung Lidah
Sulistiyo Suparno
Flash
Nyonya Gerda dan Sepasang Rusa
Sulistiyo Suparno