Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Upacara pagi pancasila
29
Suka
15,097
Dibaca

Amanat pembina upacara...

"Para siswa sekalian, hari ini kita memperingati hari lahirnya pancasila. Tapi sebelum itu saya ingin bertanya, berapa banyak dari kita yang melaksanakan sholat subuh pagi tadi? Berapa banyak dari kita yang ke gereja setiap sabtu atau minggu? Berapa banyak yang mengunjungi pura? Berapa banyak? Hampir dari sebagian dari kalian tidak melaksanakannya, dengan beragam alasan yang terlontar... "

Di lain sisi, seorang guru sedang mengamati sekelilingnya, lalu bertanya pada teman sebelahnya

"Mas, berapa persen siswa yang benar-benar mendengar amanat yang seharusnya berguna bagi mereka"

" Empat puluh? Mungkin"

"Kurang dari itu mas, kita tunggu saja"

Sementara amanat yang penuh marah itu terlontar, mata siswa makin lama makin kosong. 

Barangkali terlintas di kepala mereka akan rames dengan lauk apa yang cocok buat sarapan, atau bagaimana jika Lancelot build tank di kombinasikan dengan emblem magic shop, apapun itu yang jelas, perhatian hampir tak ada pada amanat. 

"Amanat... Apa itu? Haruskah dengan marah yang berkedok motivasi? Bagaimana perubahan dan identitas bisa ditanamkan dalam kurun waktu mulai hari ini pak?"

Amanat hampir selesai, benar saja, perintah diutarakan 2 kali, itu menandakan bahwasanya kurang dari empat puluh persen dari mereka yang memperhatikan, selebihnya, bebas berpetualang ke mana saja semau mereka.

"Siapa yang memulai amarah ini? Sudah jelas ini bukan amanat" Bisik seseorang entah dari mana

Dibalik itu, suara lucu yang menggemaskan dari pembawa acara terus melanjutkan tugasnya untuk menyelesaikan upacara hari ini. Dan, "Upacara selesai" begitu ucapnya sambil malu-malu juga deg-degan sebab tugas yang terlampau serius itu telah ia jalani dengan sepenuh hati.

"Apakah boleh jika guru mengikuti kata hatinya?" Seseorang berkata, lalu hilang.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Jejak Perempuan yang Pergi pada Suatu Masa
Alfian N. Budiarto
Novel
Gold
Little Did We Know
Falcon Publishing
Novel
Melati
Anang Kriswanto
Komik
my SUPERMODEL lover
Ulivia Kartika
Skrip Film
Merasuk
Dewi Yuliyanti
Flash
Tangis Pecahan Vas Bunga
Aniqul Umam
Flash
Upacara pagi pancasila
Rizky aditya
Flash
Secangkir Kopi tak Bersuara
Ilestavan
Flash
Kakek, Lihatlah Hari Ini
Rakanta
Cerpen
Siboi, Penjual Gorengan
Muhammad Ilfan Zulfani
Cerpen
Sketsa di Akhir Musim
Chrstin
Novel
Bronze
Tentang Cika
Diah Puspita Sari
Novel
LANGIT
aisyah muharia
Komik
Wendy
deevn
Flash
Jantelagen
Ravistara
Rekomendasi
Flash
Upacara pagi pancasila
Rizky aditya
Flash
Janji Hujan Pada Api
Rizky aditya
Flash
Unjuk Rasa; Bung kecil berhati besar
Rizky aditya
Novel
Munyerau
Rizky aditya
Flash
Dewasa, dari mulut ke mulut
Rizky aditya
Flash
Un Memoria, Sebuah peristiwa; Tergoroknya Urat Malu
Rizky aditya
Novel
How if; I not Loopy
Rizky aditya