Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Cinta antara Air dan Api
2
Suka
7,102
Dibaca

Airin pagi-pagi sudah merasa sedikit kesal, entah karena perutnya sedang sakit akibat hari pertama haid atau karena suaminya sedari tadi tak hentinya menceritakan tentang kisah masa senja temannya.

Usia suaminya 37 tahun dan rekan kerja suaminya yang sama-sama bergelut pada bidang tukang photo atau tren-nya sekarang adalah seorang fotografer tempat wisata bernama Pak Anton berusia 55 tahun.

Suaminya mengungkapkan rasa ibanya pada temannya yang usia tidak muda lagi namun di penuhi dengan permasalahan rumah tangga yang pelik. Yang seharusnya di usia pernikahan ke 30 tahun sedang menikmati masa senjanya yang indah. Anaknya tiga, 1 sudah berkeluarga, nomor 2 akan wisuda sarjana, nomor 3 akan masuk SMA. Suaminya menceritakan hidup Pak Anton yang terkesan menderita, anaknya tidak ada yang peduli dengan kesusahan orang tua, istrinya suka bermain judi online, dan terjebak dalam hutang yang tidak cukup jika surat tanah rumahnya di gadaikan ke Bank.

"Jika dia menceritakan masa senjanya yang menderita, seharusnya kamu juga minta dia ceritakan masa mudanya. Jangan setengah-setengah saja. Jadi kamu tidak tahu bagaimana mulainya hidupnya yang harusnya bahagia malah di masa tua menderita." Ujar Airin, mematikan kompor setelah selesai dengan masakannya.

"Kamu ini memang tidak enak jika diajak ngobrol. Sekali-kali jadi air untuk suaminya, apa tidak bisa?" Balas Suaminya kesal, membanting sendok di tangannya yang akan mulai menyarap nasi dan lauk.

Airin tersenyum, dan menyeringai ke arah suaminya.

"Ternyata menjadi temanmu lebih menyenangkan daripada istrimu. Bagaimana tidak, kamu bahkan bisa menceritakan detail permasalahan temanmu, yang hanya sekali dua kali bercerita. Bagaimana denganku? Aku yang menunggu kepulanganmu di depan pintu saat hari mulai petang, bangun tengah malam melayanimu, pagi membuatkan sarapan untukmu. Ada tidak kamu tahu apa yang aku inginkan? Saat aku ajak berbicara pagi hari kamu terburu-buru dengan sarapannmu dan bergegas pergi. Saat malam berbaring berdua aku ajak bicara kamu bilang aku tidak pengertian karena kamu lelah, seakan ceritaku membosankan dan tidak penting." Ucap Airin kesal, seakan cerita pagi suaminya menjadi boomerang api yang menyulut emosi Airin yang merasa tidak pernah di hargai.

"Jika kamu ingin aku jadi air dengan sikapmu yang seperti api yang ada hanya air mendidih yang akan aku berikan!" Gertak Airin lalu masuk kamar, merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Mengatur nafasnya yang berat dan mulai memejamkan matanya mencari ketenangan. Sebatas itu kemarahan Airin yang masih mencintai suaminya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@apriajijunantos : Terimakasih sudah mau mampir untuk membacanya.
Unik juga alur ceritanya
Rekomendasi dari Drama
Flash
Cinta antara Air dan Api
Noveria Retno Widyaningrum
Cerpen
ANTARA KITA
Ningningluvvzz
Komik
Pristine Spring
Izumi
Cerpen
Bronze
Kidung Rindu
Imajinasiku
Flash
Behind the Tears
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Pulang
mafaz mira
Flash
Pena Tuhan
Ilestavan
Novel
My 2D Prince
Sinta Yudisia
Novel
The Woman with Purpose
judea
Cerpen
Seribu Asa Kunanti
Ahmad Karim
Flash
Titik Elaborasi
Chika Manupada
Novel
Bronze
DARI IRON MAN HINGGA KAKAK TERBAIK
Habibah Umniyyah sahla
Flash
Janji Palsu
Ariq Ramadhan Nugraha
Novel
PTSD
diana rahmatika
Flash
Bronze
Kesan
Binaarr
Rekomendasi
Flash
Cinta antara Air dan Api
Noveria Retno Widyaningrum
Novel
Orang Yang Sama
Noveria Retno Widyaningrum
Flash
Bronze
Sudut Pandang
Noveria Retno Widyaningrum
Cerpen
Bronze
PURA-PURA BAHAGIA
Noveria Retno Widyaningrum
Flash
Bronze
Satu-satunya Teman
Noveria Retno Widyaningrum
Novel
Bronze
Pembohong
Noveria Retno Widyaningrum
Novel
Bronze
DELUSION
Noveria Retno Widyaningrum
Flash
Bronze
Berdebar
Noveria Retno Widyaningrum
Cerpen
Bronze
Masakan Ibu
Noveria Retno Widyaningrum
Cerpen
Bronze
Cermin Yang Terluka
Noveria Retno Widyaningrum
Flash
Bronze
Monoton
Noveria Retno Widyaningrum