Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Vey
2
Suka
22,533
Dibaca

"Vey!! Ke mana kau, Nak??!!" Teriak Ratih histeris pagi itu. Ia menangis tersedu seketika. Suami dan dua anaknya yang lain menyusulnya ke kamar Vey.

"Astaga! Ke mana pula larinya anak itu?" Herman terduduk di sisi ranjang anaknya.

Tuti mendekati meja di sudut kamar kakaknya, "Lihat ini, Mak! Surat dari Mbak Vey." Mia merampas kertas tersebut dari tangan adiknya. "Sini biar Mbak saja yang baca."

Assalamualaikum...

Untuk Emak, Abah, Mia dan Tuti.

Maafkan Vey. Vey tidak ingin menjadi wanita yang hanya akan menghabiskan sisa usia dengan lelaki yang tak pernah Vey cinta. Tidak pula menjadi wanita yang bergantung di bawah ketek suami berharap gelimang harta. Sebab bagi Vey, cita-cita terendah seorang wanita adalah menginginkan suami kaya raya dan bermanja dengan kemewahan tanpa mau berbuat suatu perubahan minimal untuk dirinya sendiri. Maafkan Vey tidak bisa menjadi anak perempuan yang mampu mengangkat derajat serta martabat keluarga dengan bersuamikan lelaki yang berpangkat, ningrat, dan kaya raya sebagaimana kebiasaan di kampung kita ini. Vey rela dicemooh masyarakat, biarlah Vey menyandang gelar bujang lapuk, daripada harus terjajah batin dan kebebasan dalam mengarungi dunia ini.

Emak, Abah, dan kalian wahai dua adik perempuan tersayangku yang sebentar lagi akan menikah. Ingatlah bahwa wanita harus selalu memilih sesuatu yang sulit, maka pilihlah hal yang membuat kalian bahagia. Sebab kita sendirilah yang akan menjalaninya. Bukan Emak, bukan Abah, bukan pula para tetangga yang suka bergosip riya itu, apalagi seisi desa ini yang menjalaninya. Bukan. Untuk apa kalian dipandang hebat bermartabat di mata masyarakat jika hati kalian sedih berkarat?

Vey memilih untuk pergi sebab Vey tak rela jika menjadi istri ke empat saudagar kaya yang tua nan renta itu, bengis dan kasar pula perangainya. Tidak. Vey baik-baik saja. Vey pasti akan kembali ke Desa ketika nanti telah mendapatkan kebebasan hati Vey. Vey merantau ke Batavia mencari kerja agar Vey bisa bersekolah. Kata siapa wanita lemah tak bisa bersekolah dan sukses atas usahanya sendiri? Vey pasti bisa. Vey akan terbang seluka apa pun sayap ini. Sekali lagi, maafkan Vey.

Vey.

Tak hentinya Ratih menangis, Mia dan Tuti saling pandang kebingungan, sementara Herman termenung dengan mata merah berkaca-kaca.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Tentang Kita Hari Ini
Laberta Nauli
Novel
Bronze
SAHABAT DAN KISAH CINTAKU
silvi budiyanti
Skrip Film
AYY LOVE YOU
I | N
Skrip Film
The Power Of My Fam(ily)
rahmatunisa fadilla
Skrip Film
CINTA SINTA KEPADA RAMA TAK TERGANTIKAN
Herman Trisuhandi
Flash
Vey
Rolly Roudell
Novel
Perjalanan Ranum
Faiqotun Nafiah
Novel
Bronze
Madah Penyusup
Wiwien Wintarto
Novel
Bronze
Dirgalara
Chris Aridita
Novel
THE POWER OF LOVE
Rosiana
Novel
Gold
Sidney`s Dream
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Bus Kota Warna Merah (Cerpen Pilihan Editor#1)
Imajinasiku
Novel
Janda
Fika Fauziah
Novel
Gincu Merah Perempuan Penimbun Lada
Noor Cholis Hakim
Novel
Bronze
Surat Yang Tak Terbalas
Lail Arrubiya
Rekomendasi
Flash
Vey
Rolly Roudell
Cerpen
Bronze
Kerja / Dikerjain?
Rolly Roudell
Flash
Berkunjung
Rolly Roudell
Skrip Film
Kita, Kota dan Dosa
Rolly Roudell
Flash
Gloomy Sunday
Rolly Roudell
Flash
GELAS PLASTIK
Rolly Roudell
Skrip Film
Pamit
Rolly Roudell
Novel
Beda
Rolly Roudell
Flash
KARAM
Rolly Roudell
Flash
SEMBUH
Rolly Roudell
Flash
Ingkar
Rolly Roudell
Cerpen
Lelaki Yang Berjanji Untuk Tidak Menangis
Rolly Roudell