Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Peluk Hangat Untuk Ayah
7
Suka
5,893
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kalau ditanya Ayah kemana dan dimana, Syafiqa selalu sedih. Syafiqa sangat ingin seperti teman-temannya yang bisa curhat dan jalan-jalan bersama Ayahnya. Berbeda dengan dirinya yang bahkan bertemu Ayahpun tak pernah. Ayahnya meninggalkan Syafiqa dan Ibunya saat Syafiqa masih dalam kandungan. Kata Ibu, Ayah itu baik, hanya saja terpengaruh sama bisikan setan. Kini Syafiqa berusia 5 tahun dan duduk di taman kanak-kanak. Syafiqa berangkat ke sekolah tanpa kendaraan, ia jalan kaki karena Ibunya harus mengantarkan pesanan kue. Sempat terbesit dipikiran Syafiqa, tak ingin melanjutkan sekolah, ia merasa kasihan pada Ibu yang mesti banting tulang untuk menghidupi keluarga kecil mereka. Namun, Ibunya melarang, katanya Ayah dulu sempat berpesan pada Ibu untuk menjaga dan mendidik Syafiqa hingga menjadi orang sukses. Entah itu karangan atau kenyataan, Syafiqa hanya menurut saja. Begitu bel pulang berbunyi, teman-teman Syafiqa berhamburan keluar kelas menemui orang tua mereka. Syafiqa sedih, tak bisa seperti yang lainnya. Syafiqa mengedarkan pandangan, manik matanya tertuju pada pria sekitar tiga puluh tahunan yang sedang menggendong temannya yang sering sekali membully, namanya Fara. Ada Bundanya Fara juga di samping pria itu. Baru kali ini Syafiqa melihat Ayah Fara, mungkin karena beliau sibuk bekerja. Syafiqa tau dari Fara, gadis kecil itu selalu bercerita tentang keluarganya pada teman-teman. Membuat hati Syafiqa tercabik-cabik setiap kali mendengarnya. Langkah kaki Syafiqa terdorong untuk mendekati mereka. Pria itu menatap ke arah Syafiqa yang sudah tak bisa lagi membendug air mata. Fara dan Bundanya juga menatap Syafiqa. Fara meminta Ayahnya untuk diturunkan dari gendongan. Pria itu menurunkan Fara dan Fara langsung mendorong Syafiqa hingga tersungkur ke tanah.

“Jangan deket-deket keluargaku, nanti ketularan bau terik matahari! Kamu pasti iri kan, melihat keharmonisan keluargaku yang kaya raya tujuh turunan?” tanya Fara dengan senyum menyeringai.

Rok panjang Syafiqa sedikit terangkat karena pahanya terbentur batu. Gelang kaki yang dikenakannya terlihat, kata Ibu, itu pemberian dari Ayah untuknya sebelum Ayah pergi meninggalkan mereka. Pria paruh baya itu menelan salivanya.

“Apa kau ....” gumam pria itu. Syafiqa mendongak, menatap mata Ayah Fara yang menenangkan jiwa. Namun, ucapan Ayah Fara terjeda karena kehadiran sang Ibu.

“Syafiqa! Ya ampun sayang, kamu gakpapa?” tanya Ibu yang berjongkok memegangi paha Syafiqa yang terluka.

Kemudian Ibu mendongak, menatap satu persatu orang di hadapannya. Hatinya terenyuh melihat sosok yang pernah hadir dalam hidupnya kini ada di hadapannya.

“Mas Syafiq? Benarkah ini dirimu?” Ibu bangkit dan mendekati pria itu.

Pria itu terdiam beberapa saat. Melirik istri dan anaknya yang mengerutkan kening. Lalu pria itu menggeleng pelan.

“Bohong! Kamu pasti Mas Syafiq yang suka banget kue tart, yang bilang kalau masakanku sangat lezat, yang katanya berjanji jika anaknya lahir akan dijaga dan dirawat, yang---”

“Siapa dia, Bu?” tanya Syafiqa tak bisa menahan rasa penasarannya, ia kini berdiri di samping Ibu.

“Ayahmu, Nak.”

Sungguh, Syafiqa bingung harus senang atau sedih mendengarnya. Namun, ia sangat merindukan sosok yang sering ia sebut dalam doa. Segera menghamburkan diri dalam dekapan pria bertubuh kekar itu, mempererat pelukannya. Sejak saat itu, keluarga kecilnya utuh. Walaupun harus melewati banyak rintangan untuk bersatu kembali dengan Ayah, tetapi Syafiqa berhasil bersatu dengan kedua orang tuanya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Terima kasih sudah berbagi kehangatan
Rekomendasi dari Drama
Flash
Peluk Hangat Untuk Ayah
Nimilsy Butterfly
Novel
Bronze
Ratu, 25 Tahun Kemudian
Rizky Brawijaya
Cerpen
Pertaruhan Reputasi Darmadi
Angga Wiwaha
Novel
A Straight Rain: A Story about Their Gathering in Tokyo
Anis Maryani
Novel
Bronze
Suami Toxic
Bintang_5enja
Flash
The Day We Die
MosaicRile
Novel
TIRA Miss You
Rosalia
Novel
Sukma Raga
Yeni fitriyani
Novel
I'm a Writter, Not an Actress
meoteaas
Novel
Bronze
Mellifluos - The Melody of Heart
Nia Dwi Noviyanti
Novel
Gold
Orang-Orang Bloomington
Noura Publishing
Novel
Bronze
CERMIN DARI TIMUR
Greace Lee Mayer Ectas Latul
Skrip Film
Elegi
Andini Pradya Savitri
Cerpen
Ada Apa dengan Cinta(ku)
hyu
Novel
The Journey of My Life | Dimension
Anisatul Wafiroh
Rekomendasi
Flash
Peluk Hangat Untuk Ayah
Nimilsy Butterfly
Novel
Dunia Halu
Nimilsy Butterfly
Flash
Introvert, ekstrovert, dan ambivert
Nimilsy Butterfly
Skrip Film
Bukan Sekedar Halu
Nimilsy Butterfly