Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Cafe
1
Suka
2,799
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Cafe, coffee, caffeine, nicotine, theine, morphine...

Lebih baik kita kembali ke cafe. Di sana ada orang-orang yang menikmati dirinya, menemukan dirinya, ada yang membenci dirinya. Malam sudah larut, tersisa dua orang, tampaknya tidak saling mengenal, aku sendiri tidak mengenal mereka. Mereka dua, dua hati yang berbeda, dua jiwa yang sama sekali lain.

Yang wanita, cantik, pucat, rambutnya hitam lurus sebahu, 20-an, matanya bulat indah, bibirnya karamel. Ia membalut tubuhnya dengan jaket yang ujung-ujungnya dari binatang. Wanita itu hot lemon tea. 

Di luar hujan.

Yang pria, rambutnya hitam cepak, kulitnya hitam, hidungnya mancung, bibirnya madu, matanya indah. Bulatnya lembut seperti mata anak anjing, menantang. Ia kurus, dengan jaket hitam, tampak tak peduli, muda, 20-an akhir. Pria itu Marlboro merah dan espresso panas.

Di luar hujan.

Wanitanya, dengan bibir karamel, sesekali melirik pria Espresso, aku, barista.  

Prianya, dengan bibir madu, sesekali melirik wanita hot lemon tea, aku, lilin-lilin mengapung yang tak pernah mati.

Di luar hujan.

Wanitanya kedinginan, ia keluarkan Capri, menyalakannya dengan lilin apung yang tak pernah mati. Mascaranya sedikit luntur mungkin habis menangis, mungkin memang begitu sejak semula. 

Prianya terkadang senyum-senyum sendiri, mungkin ia jatuh cinta, mungkin memang begitu sejak semula. 

Kini aku melihat ke luar café ke arah permainan lampu-lampu kota. Aku terbang ke sana sebentar.

Di luar hujan.

6 Februari 2003

delapan malam 

Bandung

-ketika bulan muram di atas kota di lembah dingin-

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Cafe
Aneidda
Novel
Gold
SIRIUS SEOUL
Mizan Publishing
Novel
BLIND SIDE
Nurhidayati
Novel
MetaMorphoo
Zaeni Dwi Octa Pitaloka
Cerpen
Bronze
Senja Kini tak Pernah Layu
Larasatijingga
Novel
Nona Yang Ingin Ditemukan & Tuan Yang Lelah Mencari
Talu Bumi
Novel
Bronze
Antagonis Touch
Redfile
Novel
Aku Impoten
aas asmelia
Novel
Bronze
Heart Calling (Serah Attona)
Ruceh Simanjuntak
Novel
Bronze
The Colours of Life
Sofia Grace
Novel
Bronze
Ini aku, bukan dia
Kartika kurniati
Flash
Karisma Seniman
Berkat Studio
Cerpen
Natal Lain Kali
Rizky Siregar
Cerpen
Bronze
PENGANTIN CADANGAN!
Ina_yah
Cerpen
Bronze
Anjing Tak Bisa Bicara
Agus Fahri Husein
Rekomendasi
Flash
Cafe
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda
Flash
Sedihnya Bahagia
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Flash
Kalah Sebagai Manusia
Aneidda
Cerpen
Bronze
Saya Adalah
Aneidda
Flash
Asap Rokok, Kopi dan Pisang Goreng
Aneidda
Flash
Ledakan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Malam-Malam Wadam
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Flash
Retori Ironi Cinta
Aneidda
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda