Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Cafe
2
Suka
3,122
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Cafe, coffee, caffeine, nicotine, theine, morphine...

Lebih baik kita kembali ke cafe. Di sana ada orang-orang yang menikmati dirinya, menemukan dirinya, ada yang membenci dirinya. Malam sudah larut, tersisa dua orang, tampaknya tidak saling mengenal, aku sendiri tidak mengenal mereka. Mereka dua, dua hati yang berbeda, dua jiwa yang sama sekali lain.

Yang wanita, cantik, pucat, rambutnya hitam lurus sebahu, 20-an, matanya bulat indah, bibirnya karamel. Ia membalut tubuhnya dengan jaket yang ujung-ujungnya dari binatang. Wanita itu hot lemon tea. 

Di luar hujan.

Yang pria, rambutnya hitam cepak, kulitnya hitam, hidungnya mancung, bibirnya madu, matanya indah. Bulatnya lembut seperti mata anak anjing, menantang. Ia kurus, dengan jaket hitam, tampak tak peduli, muda, 20-an akhir. Pria itu Marlboro merah dan espresso panas.

Di luar hujan.

Wanitanya, dengan bibir karamel, sesekali melirik pria Espresso, aku, barista.  

Prianya, dengan bibir madu, sesekali melirik wanita hot lemon tea, aku, lilin-lilin mengapung yang tak pernah mati.

Di luar hujan.

Wanitanya kedinginan, ia keluarkan Capri, menyalakannya dengan lilin apung yang tak pernah mati. Mascaranya sedikit luntur mungkin habis menangis, mungkin memang begitu sejak semula. 

Prianya terkadang senyum-senyum sendiri, mungkin ia jatuh cinta, mungkin memang begitu sejak semula. 

Kini aku melihat ke luar café ke arah permainan lampu-lampu kota. Aku terbang ke sana sebentar.

Di luar hujan.

6 Februari 2003

delapan malam 

Bandung

-ketika bulan muram di atas kota di lembah dingin-

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Sama-sama, Mbak. Respectfully 👌🙏
@rudiechakil : Waduh trims banyak sdh diapresiasi mas. Jd terharu
Diksi dan susunannya keren banget, Mbak. Berasa baca Edgar Allan Poe atau novel terjemahan penulis luar.
Rekomendasi dari Drama
Flash
The Path to Become a Novelist
El Psycho
Flash
Cafe
Aneidda
Novel
Bronze
Pelangi Senja dalam Renjana
Noura N
Novel
Bronze
Apakah Aku Waras?
Maria Ulfa
Flash
Bronze
Don't Lose Yourself When You're Falling in Love
Silvarani
Novel
Gold
Let's Break Up
Bentang Pustaka
Novel
Felicity
Clarecia Nathaniel
Flash
Perang Terbuka
Berkat Studio
Novel
Bronze
Lost in Your Heart
Septa Putri
Novel
Eyes
Cumiplutoo
Novel
Sunyi yang Berakhir
Sira Kamila
Flash
Pahlawan Asap
Aisyah KW
Novel
Gold
Bising
Bentang Pustaka
Novel
Anterograde
Reynaldhi Galih
Novel
Bronze
Arga My First Love
Nita Fitriana
Rekomendasi
Flash
Cafe
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Flash
Sedihnya Bahagia
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Cerpen
Bronze
Malam-Malam Wadam
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Flash
Dinda Mimpi
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Flash
Kerinduan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Flash
Asap Rokok, Kopi dan Pisang Goreng
Aneidda
Flash
Retori Ironi Cinta
Aneidda
Skrip Film
Jalan ke Awal
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda