Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Cafe
1
Suka
2,725
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Cafe, coffee, caffeine, nicotine, theine, morphine...

Lebih baik kita kembali ke cafe. Di sana ada orang-orang yang menikmati dirinya, menemukan dirinya, ada yang membenci dirinya. Malam sudah larut, tersisa dua orang, tampaknya tidak saling mengenal, aku sendiri tidak mengenal mereka. Mereka dua, dua hati yang berbeda, dua jiwa yang sama sekali lain.

Yang wanita, cantik, pucat, rambutnya hitam lurus sebahu, 20-an, matanya bulat indah, bibirnya karamel. Ia membalut tubuhnya dengan jaket yang ujung-ujungnya dari binatang. Wanita itu hot lemon tea. 

Di luar hujan.

Yang pria, rambutnya hitam cepak, kulitnya hitam, hidungnya mancung, bibirnya madu, matanya indah. Bulatnya lembut seperti mata anak anjing, menantang. Ia kurus, dengan jaket hitam, tampak tak peduli, muda, 20-an akhir. Pria itu Marlboro merah dan espresso panas.

Di luar hujan.

Wanitanya, dengan bibir karamel, sesekali melirik pria Espresso, aku, barista.  

Prianya, dengan bibir madu, sesekali melirik wanita hot lemon tea, aku, lilin-lilin mengapung yang tak pernah mati.

Di luar hujan.

Wanitanya kedinginan, ia keluarkan Capri, menyalakannya dengan lilin apung yang tak pernah mati. Mascaranya sedikit luntur mungkin habis menangis, mungkin memang begitu sejak semula. 

Prianya terkadang senyum-senyum sendiri, mungkin ia jatuh cinta, mungkin memang begitu sejak semula. 

Kini aku melihat ke luar café ke arah permainan lampu-lampu kota. Aku terbang ke sana sebentar.

Di luar hujan.

6 Februari 2003

delapan malam 

Bandung

-ketika bulan muram di atas kota di lembah dingin-

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Cafe
Aneidda
Novel
Bronze
Secangkir Rasa Cukup
Martha Melank
Novel
Bronze
Pelangi Dibalik Hujan
Demelza Fidelia
Novel
Cinta di negara jam
Author WN
Novel
Anak rantau diujung Bagan
Suyanti
Novel
MetaMorphoo
Zaeni Dwi Octa Pitaloka
Novel
Bronze
KAKTUS
Lail Arrubiya
Cerpen
Gairah Kopi Pak Bos
Herbayu
Novel
Bronze
Lupa pulang
naila holisoh putri nurj
Novel
Bronze
I'M CONFUSED NOW
Aurelia Fransiska Wijaya Kusuma
Flash
Bronze
Buku Harian Tanpa Kata
Herman Sim
Novel
Manusia Laron
Dewanto Amin Sadono
Flash
JADI ORANG JANGAN TOXIC!
Maria Cecilia W T
Novel
Guruku Yang Hilang Dalam Pandemi
ajitio puspo utomo
Novel
MELODI UNTUKMU
Diana Fitria
Rekomendasi
Flash
Cafe
Aneidda
Skrip Film
Jalan ke Awal
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Flash
Awan
Aneidda
Flash
Sedihnya Bahagia
Aneidda
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Cerpen
Bronze
Saya Adalah
Aneidda
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Flash
Dinda Mimpi
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Flash
Ledakan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda