Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Cafe
1
Suka
2,961
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Cafe, coffee, caffeine, nicotine, theine, morphine...

Lebih baik kita kembali ke cafe. Di sana ada orang-orang yang menikmati dirinya, menemukan dirinya, ada yang membenci dirinya. Malam sudah larut, tersisa dua orang, tampaknya tidak saling mengenal, aku sendiri tidak mengenal mereka. Mereka dua, dua hati yang berbeda, dua jiwa yang sama sekali lain.

Yang wanita, cantik, pucat, rambutnya hitam lurus sebahu, 20-an, matanya bulat indah, bibirnya karamel. Ia membalut tubuhnya dengan jaket yang ujung-ujungnya dari binatang. Wanita itu hot lemon tea. 

Di luar hujan.

Yang pria, rambutnya hitam cepak, kulitnya hitam, hidungnya mancung, bibirnya madu, matanya indah. Bulatnya lembut seperti mata anak anjing, menantang. Ia kurus, dengan jaket hitam, tampak tak peduli, muda, 20-an akhir. Pria itu Marlboro merah dan espresso panas.

Di luar hujan.

Wanitanya, dengan bibir karamel, sesekali melirik pria Espresso, aku, barista.  

Prianya, dengan bibir madu, sesekali melirik wanita hot lemon tea, aku, lilin-lilin mengapung yang tak pernah mati.

Di luar hujan.

Wanitanya kedinginan, ia keluarkan Capri, menyalakannya dengan lilin apung yang tak pernah mati. Mascaranya sedikit luntur mungkin habis menangis, mungkin memang begitu sejak semula. 

Prianya terkadang senyum-senyum sendiri, mungkin ia jatuh cinta, mungkin memang begitu sejak semula. 

Kini aku melihat ke luar café ke arah permainan lampu-lampu kota. Aku terbang ke sana sebentar.

Di luar hujan.

6 Februari 2003

delapan malam 

Bandung

-ketika bulan muram di atas kota di lembah dingin-

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Cafe
Aneidda
Novel
Bronze
BENGAWAN
Herman Sim
Novel
Bronze
Tentang Cika
Diah Puspita Sari
Novel
Bronze
Kattok Mencari Dalang
Gusty Ayu Puspagathy
Novel
Bronze
Sebelum Mentari Tenggelam
Viona_kamiila
Novel
Bronze
Money Baby
Naomi Saddhadhika
Flash
Touch Your Heart
Dew
Flash
Terikat Oleh Waktu
Anisah Ani06
Cerpen
Bronze
Putri Beras Merah
Silvarani
Novel
Bronze
Darah dan Pankreas Abel
Silvia Oktaviani Puspandini
Novel
Bronze
JAMAIS VU
Hanif IM
Novel
Agamotrop
Takiyara Tayee
Novel
Bronze
Sesat Club
Nu
Novel
Terima Kasih Sudah Menjadi Istriku
Mario Matutu
Novel
Bronze
Unfaithful
Ainun Nuriah
Rekomendasi
Flash
Cafe
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Cerpen
Bronze
Malam-Malam Wadam
Aneidda
Skrip Film
Jalan ke Awal
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Cerpen
Bronze
Saya Adalah
Aneidda
Flash
Asap Rokok, Kopi dan Pisang Goreng
Aneidda
Flash
Dinda Mimpi
Aneidda
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda
Flash
Ledakan
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Cerpen
Bronze
Hawa: Homoseksual sapien
Aneidda