Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Cafe
4
Suka
6,952
Dibaca

Cafe, coffee, caffeine, nicotine, theine, morphine...

Lebih baik kita kembali ke cafe. Di sana ada orang-orang yang menikmati dirinya, menemukan dirinya, ada yang membenci dirinya. Malam sudah larut, tersisa dua orang, tampaknya tidak saling mengenal, aku sendiri tidak mengenal mereka. Mereka dua, dua hati yang berbeda, dua jiwa yang sama sekali lain.

Yang wanita, cantik, pucat, rambutnya hitam lurus sebahu, 20-an, matanya bulat indah, bibirnya karamel. Ia membalut tubuhnya dengan jaket yang ujung-ujungnya dari binatang. Wanita itu hot lemon tea. 

Di luar hujan.

Yang pria, rambutnya hitam cepak, kulitnya hitam, hidungnya mancung, bibirnya madu, matanya indah. Bulatnya lembut seperti mata anak anjing, menantang. Ia kurus, dengan jaket hitam, tampak tak peduli, muda, 20-an akhir. Pria itu Marlboro merah dan espresso panas.

Di luar hujan.

Wanitanya, dengan bibir karamel, sesekali melirik pria Espresso, aku, barista.  

Prianya, dengan bibir madu, sesekali melirik wanita hot lemon tea, aku, lilin-lilin mengapung yang tak pernah mati.

Di luar hujan.

Wanitanya kedinginan, ia keluarkan Capri, menyalakannya dengan lilin apung yang tak pernah mati. Mascaranya sedikit luntur mungkin habis menangis, mungkin memang begitu sejak semula. 

Prianya terkadang senyum-senyum sendiri, mungkin ia jatuh cinta, mungkin memang begitu sejak semula. 

Kini aku melihat ke luar café ke arah permainan lampu-lampu kota. Aku terbang ke sana sebentar.

Di luar hujan.

6 Februari 2003

delapan malam 

Bandung

-ketika bulan muram di atas kota di lembah dingin-

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Sama-sama, Mbak. Respectfully 👌🙏
@rudiechakil : Waduh trims banyak sdh diapresiasi mas. Jd terharu
Diksi dan susunannya keren banget, Mbak. Berasa baca Edgar Allan Poe atau novel terjemahan penulis luar.
Rekomendasi dari Drama
Flash
Cafe
Aneidda
Flash
Bronze
Terus Terbang
Silvarani
Novel
DOWNPOUR
Euis Shakilaraya
Novel
Bronze
Boundaries
ayurinp
Novel
A Withering Iris
Alline Elia
Novel
Rayla
Rivaldi Zakie Indrayana
Novel
Bronze
Titik Balik
Rinaha Ardelia (Seorin Lee)
Novel
Thirtieth Night
Ri(n)Jani
Novel
FROM EL TO L
Racelis Iskandar
Novel
Bronze
Pinjaman Berbunga Cinta
SURIYANA
Novel
Istri Buta Kesayangan CEO Kejam
Khotija
Novel
A Gift For Everyone
Fann Ardian
Novel
Air Mata di Ujung Kiblat
Jiebon Swadjiwa
Novel
RUMAH UNTUK BAPAK
SISWANTI PUTRI
Novel
Bronze
Silent Love
Zaky Uzumo
Rekomendasi
Flash
Cafe
Aneidda
Skrip Film
Jalan ke Awal
Aneidda
Flash
Asap Rokok, Kopi dan Pisang Goreng
Aneidda
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Skrip Film
Malam Mencari Pagi
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda
Flash
Retori Ironi Cinta
Aneidda
Flash
Dinda Mimpi
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Flash
Awan
Aneidda