Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Ledakan
2
Suka
2,989
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dia menggigiti bibir bawahnya. Dia mengusap keringat di dahinya. Berkali-kali dia menyatukan alis. Dia menggaruk kepalanya yang botak. Kecekungan matanya sangat jelas. Pandangannya nanar. Kecekungan matanya berair, dia masih terlihat tampan.

Dia kembali menggigiti bibir bawahnya yang ungu pucat. Lingkaran hitam di bawah matanya bertambah. Kini dia menutup kedua wajahnya dengan dua tangannya. Dia terisak. Dia masih terlihat tampan.

Dia sandarkan kepalanya di setir mobil. Masih terisak. Lalu dia hapus air matanya, masih bersandar di setir mobil. Dia hirup ingusnya. Dia melirik ke jok sebelah. Matanya hitam, cekung, indah. Dia makin terlihat tampan. 

Dia membuang muka dari jok di sampingnya. Dia nyalakan sebatang Marlboro. Hirup dalam-dalam. Kelihatan cekungan dalam di pipinya. Dia menikmati rokoknya. Dia masih terlalu muda.

Tapi dia membuang rokoknya sebelum habis. Telapaknya basah, dia keringatan. Dia menatap kosong ke depan, tapi kemudian tersenyum, senyum yang indah, gigi putih, gusi ungu gelap, dia manis. Terkekeh dia tertawa, kemudian melirik ke jok di sampingnya dan berhenti. Lalu menatap kosong sebentar dan meledak ia dengan tangis, terisak. Badannya terguncang, seluruhnya gemetar. Air matanya, ingusnya mengalir ke mana-mana. Menggenangi kaos abu-abu gelapnya yang telah basah dengan keringat yang mengering. Dia sungguh tampan.

Di jok sebelahnya, seorang wanita muda duduk seperti tertidur, wajahnya cantik dengan rambut hitam keriting sebahu. Tubuhnya kurus dengan kemeja putih. Wanita muda dengan tiga tindikan di telinga kiri, dua di kanan. Dengan tato kunci F di paha kiri. Dengan bra dan celana dalam hitam, dibalut kemeja putih, jins belel, dan sepatu kanvas putih yang baru dia beli karena diskon 50% tepat seminggu lalu. Wanita muda yang cantik walau tanpa make up. Tubuhnya kurus karena mati-matian diet.

Tubuhnya dengan kemeja putih berlumur darah. Berkali-kali ditikam dada dan perutnya. Tubuhnya mati, darah telah berhenti mengalir, habis. Bibir pucat wanita muda itu tersenyum. Dia seperti terbebaskan. Tubuhnya mati kehabisan darah.

Darah itu, darahku.

Tubuh itu, tubuhku.

Jum’at, 7 Maret ‘03

15.30 6101

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Ledakan
Aneidda
Flash
Pesawat tanpa pilot
Mahmud
Flash
Di Balik Semangkuk Bawang
Denik a nuramaliya
Flash
11/12 Class
Ariq Ramadhan Nugraha
Novel
Malam Tahun Baru
Purnama Putri
Cerpen
Zoon Politicon
Teguh Santoso
Flash
Kurenggut Hidupnya
Via S Kim
Cerpen
Bronze
Sang Pemancing dan Burung Kembara
Fazil Abdullah
Cerpen
(Pintu) Surga Ada di Bawah Pohon Bambu
hyu
Cerpen
Bronze
Saranggola
Chesar Kurniawan
Cerpen
Bronze
Dua Kisah dalam Satu Taring
Andriyana
Novel
Bronze
Ilmu Warisan Leluhur
Jasmine23Pramestia
Flash
Kedamaian di Dalam Air
Art Fadilah
Flash
Gone Boy
Jatmiko Wicaksono
Flash
Bronze
Ada Apa dengan Rasa
Farida Zulkaidah Pane
Rekomendasi
Flash
Ledakan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Cerpen
Bronze
Saya Adalah
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda
Flash
Asap Rokok, Kopi dan Pisang Goreng
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Skrip Film
Jalan ke Awal
Aneidda
Flash
Awan
Aneidda
Flash
Cafe
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda