Dia adalah seorang lelaki yang sedari dulu terkenal angkuh, keras kepala dan pemarah. Tapi entah kenapa dia selalu berada didekat orang-orang yang menyayanginya, termasuk Ibunya yang kini sebatang kara. Tapi dengan tega Ibunya itu justru dimasukkan ke panti jompo, dengan alasan karena ingin beliau lebih terawat sedangkan dia sibuk.

Ibunya tetap tersenyum, senyum yang sama seperti beberapa puluh tahun lalu melahirkan anak lelakinya ini.

Istrinya marah besar karena sifat teganya itu, tapi dia tetap tak acuh karena merasa sebagai kepala keluarga yang berhak mengambil keputusan. Akhirnya Istrinya hanya bisa menangis, sedari kecil dia yatim piatu, hanya Ibu mertuanya ini yang bisa menggantikan sosok orang tua kandungnya, tapi diperlakukan seperti itu oleh anaknya sendiri. Semenjak itu hubungan mereka menjadi renggang.

Terbersit rasa bersalah di benak si lelaki, tapi hanya sedikit, dan lagi-lagi egonya lebih berkuasa. Dia memarahi istrinya yang mendiamkan dia, dia membawa dalil-dalil agama yang dia tahu tentang kewajiban seorang istri pada suaminya. Istrinya pun terdiam dan semakin merasa tertekan.

Anak gadis kecil mereka melihat pertengkaran itu, menangis tersedu sedan "Pa, Ma.. Jangan berantem lagi... Lila takut... ".

Mendengar suara sedih anaknya itu, membuat si lelaki menjadi iba, karena biar bagaimanapun egonya akan selalu kalah jika berhadapan dengan anak semata wayangnya ini.

Saat itulah, istrinya menatap dengan pandangan sendu, tapi kemudian berubah tegang " Lo sayangkan sama anak lo ini? Lo cinta kan sama dia, lebih daripada cinta lo ke gw ataupun Ibu? ".

Si lelaki cuma terdiam.

" Bagaimana jika seandainya nanti kalo Lila udah nikah, dia punya suami yang kerjanya marah-marah melulu sama dia?! Apa yang akan lu lakuin?? "

Si lelaki tiba-tiba terlihat marah "Sudah pasti saya kesal dan akan saya marahi suaminya itu..!"

Istrinya terdiam dan wajahnya kembali sedih "begitu juga pastinya aku, tapi apa? Aku tidak punya siapa-siapa lagi. Aku tidak tahu bagaimana rupa ayahku sendiri. Dari dulu aku sendiri tanpa ada sosok ayah seperti kamu yang begitu melindungi Lila. Tapiiii tadinya aku yakin kamu yang mampu menggantikan sosok itu. Yang menyayangi, dan melindungi aku sampai kapanpun kamu ada... Kenyataanya??? "

Si lelaki itu terdiam, raut wajahnya tiba-tiba sangat sedih. Seketika itu juga handphonenya berdering dan ada sebuah pesan masuk dari Ibunya.

"Assalamu'alaikum nak. Sehat2 aja ya kamu sama anak istrimu. Alhamdulillah. Ini Ibu gak enak mau ngomong, dan minta Ibu perawat yang kirim wa ini. Soalnya Ibu udah merasa butuh banget. Kawan2 Ibu yang lain kamarnya pada dipakein Ac sama anak2nya, tapi kamar Ibu gak. Gerah banget. Ibu juga gak minta Ac, mahal. Cukup kipas angin saja yang murah. Bisa ya nak... Sapa tau kamu nanti juga berada dipanti jompo ini, jadi gak kegerahan seperti Ibu. Bisa ya nak? Assalamu'alaikum "

GLEKK!! Lelaki itu tertegun, lalu merasa bersalah dan langsung memeluk anak dan istrinya.

..............

Sedangkan di seberang sana, panti jompo, terlihat seorang perawat dengan wajah agak culas memberikan handphone kepada Ibu, sembari ngedumel dalam hatinya "hem.. Rasain biar sadar. Ada ya anak cowok kaya gtu sma ibunya... "

The end..